Rabu 06 Jan 2021 06:59 WIB

Wiku: Jumlah Daerah Zona Risiko Tinggi Turun Signifikan

Satgas mencatat mayoritas daerah masih berada di zona risiko sedang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Hiru Muhammad
Pedagang jagung melayani pembeli di Jalan Panorama, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (31/12). Suasana jelang pergantian tahun di kawasan Lembang sepi, seiring adanya surat edaran Pemkab Bandung Barat yang melarang kegiatan perayaan saat malam pergantian tahun 2021 karena Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih masuk zona tinggi penyebaran Covid-19 atau zona merah.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang jagung melayani pembeli di Jalan Panorama, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (31/12). Suasana jelang pergantian tahun di kawasan Lembang sepi, seiring adanya surat edaran Pemkab Bandung Barat yang melarang kegiatan perayaan saat malam pergantian tahun 2021 karena Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih masuk zona tinggi penyebaran Covid-19 atau zona merah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah daerah yang masuk dalam zona risiko tinggi atau zona merah mengalami penurunan yang signifikan per 3 Januari 2021. Pada pekan sebelumnya, daerah dengan zona merah sebanyak 76 kabupaten kota dan pada pekan ini menurun menjadi 56 kabupaten kota.“Tentunya ini adalah berita yang baik,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Namun Satgas mencatat mayoritas daerah masih berada di zona risiko sedang. Bahkan jumlahnya mengalami peningkatan pada pekan sebelumnya yang berjumlah 377 kabupaten kota menjadi 388 kabupaten kota.

Sedangkan daerah dengan zona risiko rendah mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya yakni dari 49 daerah menjadi 57 kabupaten kota. Dan untuk jumlah daerah yang tidak terdampak tak mengalami perubahan dari pekan sebelumnya yakni sebanyak 4 kabupaten kota.“Ini adalah kabar yang baik. Untuk zona hijau atau tidak memiliki kasus baru, ini juga meningkat dari 8 kabupaten kota pada minggu lalu menjadi 11 kabupaten kota pada minggu ini,” kata dia.

Wiku menegaskan, zona risiko sedang bukanlah zona aman. Karena itu, pimpinan daerah dan masyarakat perlu tetap meningkatkan kewaspadaannya sehingga tak terjadi peningkatkan kasus positif. “Saya meminta kepada pimpinan daerah untuk memastikan penanganan pandemi di wilayahnya berjalan dengan baik sehingga kasus dapat ditekan sehingga dapat berpindah pada zona risiko yang lebih aman,”  katanya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement