REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- BMH Perwakilan Sumatera Utara kian menunjukkan eksistensinya dalam peran mendukung laju pertumbuhan pendidikan dan dakwah. Seperti yang terlihat di Labuhanbatu Selatan (Labusel), tepatnya di Desa Pardomuan, Kecamatan Sungai Kanan, proses pembangunan gedung belajar Rumah Quran terus berlanjut.
Lukman Abdul Mutthalib, general manager BMH Sumut menuturkan rasa syukurnya atas keberlangsungan pembangunan Rumah Quran meski saat ini dalam situasi pandemi. “Alhamdulillah hingga saat ini, meski pandemi, banyak muhsinin yang turut mendukung kegiatan program Rumah Quran yang kita inisiasi ini. Salah satunya adalah pembagunan gedung belajar kedua di Labusel,” katanya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ditambahkan pria Banjar ini, setelah pembangunan pertama rampung di Kabupaten Karo, Rumah Quran Labusel yang kini mendidik pulusan santri ini memang layak untuk didirikan sebuah bangunan sebagai pusat pembelajaran Alquran.
“Selama ini para santri belajarnya berpindah-pindah. Kalau yang hadir sedikit, bisalah ditampung di kontrakan guru. Tapi kalau semua santri hadir, terpaksa harus belajar dengan membentangkan tikar di lapangan,” tambahnya.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: khazanah
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4248
Salah satu guru Rumah Quran Labusel, Ustadz Abdullah Sebayang menyampaikan apresiasi atas percepatan pembangunan Rumah Quran.
“Gedung sebagai pusat pembelajaran ini memanglah diidam-idamkan para guru dan santri. Meski saat ini belajar mengajar sudah berjalan tepat setahun tanpa gedung yang memadai, tapi kalau ada gedung Insya Allah akan menambah semangat kami dan atensi dari masyarakat disini,” papar Ust. Abdullah.
Di tempat berbeda, Manager Marketing BMH Sumut Umar Said mengungapkan harapannya, semoga program ini dapat terus berkelanjutan ke depannya. “Dan kami yakin program ini akan direspon positif oleh masyarakat, dan tentunya akan mendapat dukungan baik secara moril maupun materil dari kaum Muslimin,” ungkap Umar.
Terakhir Umar menambahkan, terhitung sejak Mei 2020 lalu pembangunan yang kini memasuki tahap pengatapan memang terkesan lambat. Dijelaskannya itu terjadi sebab dukungan dan donasi dari para donatur/muhsinin merupakan satu-satunya pendanaan pembangunan tersebut. Sebab itu pula ia mengajak masyarakat untuk turut bersama berkontribusi agar gedung tersebut segera dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar Quran dan kegiatan syiar Islam lainnya.
“Sahabat Total Kebaikan (nama program tersebut, Red) di mana saja berada, khususnya warga Sumatera Utara, mari bersama-sama dukung program yang mulia ini. Karena inilah salah satu cara untuk membentengi generasi muda kita dari serbuan budaya luar yang akan merusak akhlak anak-anak kita,” tutupnya.