Kamis 07 Jan 2021 11:42 WIB

Donald Trump dan ‘Failed Insurrection

Lewat video di Twitter, Donald Trump mendesak pendukungnya pulang.

Massa pendukung Trump bentrok dengan aparat keamanan di Gedung Capitol, Rabu (6/1).
Foto: X90052
Massa pendukung Trump bentrok dengan aparat keamanan di Gedung Capitol, Rabu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON – Laman berita Politico dalam berita utamanya menggunakan judul ‘Failed Insurrection:Congress returns to certify Biden’s Win’. Berita ini menyusul aksi massa pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu Gedung Kongres, Rabu (6/1) waktu setempat.

Ratusan pendukung Trump menyerbu Capitol Hill, tempat anggota Kongres hendak bersidang untuk mengesahkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden pada pemilu 3 November tahun lalu. Aksi tersebut membuat sidang tertunda dan anggota Kongres dievakuasi.

Kongres kemudian memutuskan tetap bersidang pada Rabu malam waktu setempat setelah aksi massa teratasi. ‘’Kita harus dan akan menunjukkan kepada bangsa, juga dunia, tak akan berpaling dari kewajiban kita,’’ ujar Ketua Kongres Nancy Pelosi.

Ketua Senat Mayoritas Mitch McConnell yang dikutip laman Politico, melabeli kerusuhan massa pendukung Trump sebagai failed insurrection, pemberontakan atau huru-hara yang gagal. Ia juga menegaskan, berlanjutnya sidang merupakan perlawanan terhadap upaya meruntuhkan demokrasi.

‘’Kita kembali ke posisi masing-masing menyelesaikan tugas di bawah naungan konstitusi dan demi bangsa kita. Kita melakukannya malam ini,’’ kata McConnell. Sebelumnya, presiden terpilih Joe Biden, juga menggunakan kata insurrection merespons aksi massa itu.

Biden menegaskan, pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol, memecahkan jendela, mengambil alih kantor, dan menginvasi Kongres.''Ini bukan unjuk rasa. Ini pemberontakan, huru-hara,'' katanya menegaskan. 

Ia juga mendesak Trump berbicara di televisi nasional untuk meminta pendukungnya mengakhiri aksinya. Saat aksi massa terjadi, berbekal drawn gun dan gas air mata, polisi mengevakuasi anggota parlemen dan menghalau peserta aksi dari Capitol Hill.

Salah satu pengunuk rasa yang menguasai ruang Senat berseru,’’ Trump memenangkan pemilu.’’ Di sisi lain, pengunjuk rasa menyingkirkan barikade dan bentrok dengan polisi. Mereka menggunakan zat kimia yang menyebabkan iritasi.

Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter, Trump mengulang kembali klaimnya bahwa ia dicurangi dalam pemilu. Di sisi lain, ia mendesak pengunjuk rasa meninggal Capitol Hill. ‘’Kalian harus pulang sekarang. Kita harus berlaku damai. Kami mencintaimu.’’

CEK FAKTA: Beredar Video Menteri Agama Gus Yaqut Diusir di Riau, Benarkah?

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement