Ahad 10 Jan 2021 13:28 WIB

Kemensos Kucurkan Bantuan Rp 1.053 M Korban Longsor Sumedang

Fokus pemerintah untuk memastikan kebutuhan kesehatan dan keseharian korban terpenuhi

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Gita Amanda
Kementerian Sosial (Kemensos) bertidak cepat membantu masyarakat korban tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Foto: Kemensos
Kementerian Sosial (Kemensos) bertidak cepat membantu masyarakat korban tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Kementerian Sosial (Kemensos) mengucurkan bantuan senilai Rp 1.053.703.150 kepada korban tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Bantuan disalurkan guna meringankan beban bagi warga dan keluarga korban yang terdampak.

Total bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik tanggap darurat sebesar Rp 888.671.350, beras reguler sebanyak 3.000 senilai Rp 31.800.000, santunan ahli waris untuk 11 orang dengan bantuan Rp 15 juta per orang total Rp 165 juta. Selain dana, kemensos juga memberikan pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 buah. Bantuan logistik lain juga dihadirkan seperti tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit, velbed sebanyak 150 unit, matras sebanyak 1.200 lembar, kasur sebanyak 600 buah, dan selimut sebanyak 1.000 lembar.

Baca Juga

Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial, Syahabudin turut meninjau lokasi bencana longsor. Dia menyebut akan mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi korban. "Fokus pemerintah dalam bencana ini untuk memastikan kebutuhan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari para korban selamat bisa terpenuhi,” kata Syahabudin, Ahad (10/1).

Sebelumnya terjadi bencana tanah longsor di Desa Cihanjung Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat, Sabtu (9/1) pukul 15.30 WIB dan 19.00 WIB. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 11 orang meninggal dunia. Tanah longsor terjadi akibat hujan dengan insentitas tinggi dan durasi cukup lama sehingga mengakibatkan tebing setinggi 30 meter menimbun 18 rumah warga. Saat ini para petugas tengah melakukan proses evakuasi di lapangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement