REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah berupaya agar program vaksinasi Covid-19 bisa dilaksanakan secepat mungkin. Menyusul 3 juta dosis vaksin yang sudah tiba di Indonesia, sebanyak 15 juta dosis vaksin berbentuk bahan baku akan tiba pekan depan.
Presiden Jokowi juga menyampaikan sampai April 2021 nanti setidaknya 49,5 juta penduduk akan divaksin Covid-19. Rinciannya, sebanyak 5,8 juta orang akan menjalani vaksinasi pada Januari, 10 juta orang pada Februari, dan 13,3 juta orang pada Maret. Kemudian, dilanjutkan dengan vaksinasi untuk 20,4 juta orang pada April.
"Yang akan kita kerjakan (sampai April) dan bulan-bulan seterusnya. Hingga Nantinya di akhir tahun ini, atau awal tahun depan insya Allah sudah tiba semuanya 426 juta dosis vaksin," ujar presiden dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-48 PDIP, Ahad (10/1).
Sebanyak 426 juta dosis vaksin akan diberikan kepada kurang lebih 182 juta penduduk dengan frekuensi vaksinasi sebanyak dua kali setiap orang. Angka tersebut dihitung berdasarkan perhitungan bahwa jumlah minimal penduduk yang perlu divaksin demi mencapai kekebalan komunal atau herd immunity adalah sebanyak 70 persen penduduk atau 182 juta orang.
"Jadi dalam waktu kurang lebih 15 bulan tapi tetap saya tawar kepada Menkes agar bisa menjadi kurang dari 1 tahun, insya Allah ini akan bisa kita selesaikan," kata presiden.
Menurut jadwal, vaksinasi Covid-19 perdana akan dilakukan Rabu, 13 Januari 2021, pekan depan. Namun, presiden menegaskan bahwa vaksinasi tetap harus menunggu izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Terkait izin ini, Jokowi mengaku tidak tahu kapan EUA dari BPOM bisa dirilis kendati pasokan vaksin Covid-19 produksi Sinovac sudah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia. "Vaksinasi kapan? Saya jawab minggu depan. Harinya apa? Saya jawab menunggu yang namanya izin penggunaan darurat dari BPOM," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan seluruh tahapan teknis terkait vaksinasi harus dipatuhi pemerintah. Program vaksinasi, dia mengatakan, mau tak mau harus menunggu EUA dari BPOM sebagai kuncinya.
Presiden Jokowi tidak sendirian dalam menjalani vaksinasi Covid-19 perdana. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada tiga kelompok yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 pertama di Indonesia.
Kelompok pertama, Wiku mengatakan, adalah pejabat publik pusat dan daerah. Presiden Jokowi masuk dalam kelompok ini. Kedua, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah. Sedangkan kelompok ketiga adalah tokoh agama di daerah.