Ahad 10 Jan 2021 22:08 WIB

Megawati Terisak Mengenang Pesan Bung Karno

Megawati mengatakan, di tengah krisis ini, keimanan setiap manusia diuji.

Megawati saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 PDIP, yang diadakan secara live streaming virtual di Jakarta, Ahad (10/1).
Foto: Dok istimewa
Megawati saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 PDIP, yang diadakan secara live streaming virtual di Jakarta, Ahad (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tak bisa menahan air mata saat mengenang pesan sang ayahanda yang juga Proklamator RI Soekarno. Pesan dari Bung Karno itu, tutur Megawati, mengantarnya ke dalam kepedihan bagaimana ia bisa menjalankan politik kebangsaannya hingga saat ini.

Hal itu terjadi saat Megawati menyampaikan pidato politiknya secara virtual dalam rangka HUT Ke-48 PDI Perjuangan, Ahad. Di usia partai yang menginjak 48 tahun ini, Megawati melewati banyak rasa duka dan senang.

Baca Juga

"Saudara-saudara, beberapa hari ini saya merenung. Saya mencoba menggali kembali lembar-lembar perjalanan kehidupan politik yang telah saya lewati. Perenungan spiritual itu mengantarkan saya pada memori terdalam tentang cita-cita dan gagasan politik seorang lelaki, yang saya panggil Bapak Bung Karno," kata Megawati mulai terbata-bata.

Dengan nada tergagap-gagap menahan emosinya, Megawati sempat diam. Presiden Kelima RI itu pun terisak menangis."Bapak yang telah menempa saya sejak kecil, untuk hidup di jalan pengabdian kepada tanah air dan bangsa. Bapak mengatakan, 'Saya memohon kepada Allah Subhanahu Wataala, tetapkanlah kecintaanku kepada tanah air dan bangsa, selalu menyala-nyala di dalam saya punya dada, sampai terbawa masuk ke dalam kubur saat Allah memanggilku pulang'," ujar Megawati mengenang pesan sang bapak sambil terisak.

Megawati menyatakan, pesan ini pernah disampaikannya secara terbuka pada saat HUT Ke-47 PDI Perjuangan pada tahun lalu. Dia mengingat, setelah pernyataannya itu sebulan kemudian, Indonesia diguncang Covid-19.

"Bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Dunia dipaksa untuk masuk pada sebuah peradaban baru, yang justru seharusnya membuka mata batin, pikiran, dan jiwa kita. Inilah saatnya kita untuk benar-benar, konsisten, dan sungguh-sungguh menjalankan Pancasila. Pancasila jangan menjadi jargon. Bangsa ini sangat butuh Pancasila diimplementasikan," tutur Megawati.

Di saat krisis seperti ini, menurut Megawati, keimanan setiap manusia diuji di hadapan Allah SWT. Manusia pun harus berjuang dengan ikhtiar dan tawakal, dalam semangat persatuan. "Hidupkan semangat kekeluargaan dan gotong royong, yang dipimpin oleh suatu kebijaksanaan, yang mengupayakan negara tetap dapat memelihara hidup dan penghidupan, yang sejahtera, tertib dan damai. Suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati.

Dalam acara ini, seluruh kader di DPP, DPD, DPC, hingga ranting menyaksikan secara virtual. Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju juga mengikuti acara tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement