Selasa 12 Jan 2021 01:03 WIB

PM Muhyiddin Bantah Sedang dalam Perawatan Kanker

Sebelumnya beredar rumor dan laporan media lokal bahwa kesehatannya memburuk

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Ilustrasi.
Foto: Antara/Agus Setiawan
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin dipastikan tidak sedang menjalani perawatan untuk kanker, Senin (11/1). Sebelumnya beredar rumor dan laporan media lokal bahwa kesehatannya memburuk.

"Desas-desus yang mengatakan bahwa perdana menteri membutuhkan perawatan untuk kanker adalah tidak benar dan berniat buruk," tulis kantor Muhyidin dalam pernyataan singkatnya.

Baca Juga

"Perdana menteri telah disertifikasi bebas kanker oleh para ahli medis yang merawatnya," ujar pernyataan tersebut menambahkan dikutip laman Malay Mail, Senin.

Pada Juni, kantor perdana menteri mengatakan Muhyiddin telah dinyatakan bebas dari kanker oleh dokternya. Hal itu dikatakan dua tahun setelah dia didiagnosis menderita kanker pankreas.

Kantor Muhyiddin juga membantah rumor bahwa dia akan menunjuk wakil perdana menteri. The Malaysian Insight pada Senin (11/1) melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Datuk Seri Hishammuddin Hussein diharapkan akan ditunjuk sebagai wakil Muhyiddin.

Portal berita mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa Hishammuddin dapat diangkat ke posisi itu paling cepat pekan ini. Namun portal berita tersebut juga melaporkan sekutu lain dalam pengelompokan Perikatan Nasional (PN) belum mendapatkan informasi mengenai proposal tersebut.

Hishammuddin adalah anggota parlemen Sembrong. Dia saat ini tidak termasuk dalam dewan pimpinan tertinggi Umno. Namun, dia telah memegang berbagai posisi kepemimpinan di Umno, termasuk sebagai ketua Pemuda Umno. Dia juga mantan wakil presiden Umno hingga 2018 dan tidak ikut dalam pemilihan partai tahun itu.

Muhyiddin, yang berasal dari Partai Bersatu, tidak menunjuk wakil perdana menteri setelah berkuasa Maret lalu. Sebaliknya, ia menunjuk empat "menteri senior" pada 9 Maret 2020 untuk membantunya dalam tugas-tugasnya, termasuk memimpin rapat Kabinet atas namanya jika ia akan absen dari negara itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement