REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana rasanya melakukan liputan investigasi? Wartawan senior Republika, Selamat Ginting menuangkan pengalamannya. Tak main-main, ia harus menyamar sebagai pengacara untuk bisa masuk ke dalam sel Tommy Soeharto yang saat itu mendekam di Lapas Cipinang. Liputan itu dilakukan untuk mengetahui proses izin keluarnya Tommy menjegung Presiden Kedua RI, Soeharto yang sedang kritis.
Cerita itu pun mendapat sambutan luar biasa dari pembaca Republika.co.id. Sepanjang Senin, 11 Januari 2020, tulisan itu menempati posisi pertama dalam daftar berita terpopuler.
Selain itu, ada juga berita-berita dari insiden kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang masuk jajaran top 5 news. Berikut berita-beritanya:
1. Jadi 'Pengacara' Gadungan, Masuk ke Sel Tommy Soeharto
Pertengahan Maret 2002, kesehatan Presiden ke-2 RI Soeharto memburuk. Kabar itu dikemukakan Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek, putri bungsu Soeharto.
Soeharto mengalami pendarahan dan harus diinfus. Dokter kepresidenan yang merawatnya mengatakan, "Kondisi Pak Harto kritis. Dokter memberikan transfusi darah."
Berita itu menjadi perhatian masyarakat. Rapat redaksi di Media Indonesia dan Metro TV memutuskan membuat tim liputan khusus untuk memantau kondisi Soeharto di kediaman, Jalan Cendana, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Di luar tim yang sudah ditentukan, saya minta izin bergerak sendirian. Saat ditanya bagaimana caranya? Saya jawab, sangat tergantung situasi di lapangan. Saya akan kabari manuver di lapangan melalui investigative reporting.
Saya melihat celah hasil rapat yang masih kurang detail. Di situ peluang saya untuk bisa masuk ke lingkungan keluarga Soeharto di Jalan Cendana. Saya minta waktu dua hari untuk bisa masuk ke lingkaran inti keluarga Presiden Soeharto.
Saya putuskan untuk masuk melalui pengacara keluarga Soeharto. Ada beberapa pengacara, seperti Muhammad Assegaf, Juan Felix Tampubolon, Elza Syarief dan Nudirman Munir. Saya hanya mengenal Muhammad Assegaf dan Elza Syarief.
Saat liputan hukum, saya beberapa kali mewawancarai keduanya di kantornya. Untuk kasus-kasus yang terkait dengan pers, Assegaf kerap menanyakan pendapat saya. Ia sibuk sekali.
Baca berita selengkapnya di sini.