Selasa 12 Jan 2021 14:00 WIB

Mengapa Aminah Ibunda Nabi SAW Dimakamkan Jauh dari Beliau?

Aminah ibunda Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Al-Abwa

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Aminah ibunda Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Al-Abwa. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Aminah ibunda Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Al-Abwa. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— JEDDAH— Berbeda dengan makam Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah sepi dari peziarah dan terawat dengan sangat baik, makam ibunda Rasulullah, Sayyidah Aminah justru sangat jarang dikunjungi. 

Makam Ibunda Rasulullah SAW berada di perkampungan terpencil di daerah Al-Abwa, 200 kilometer dari Jeddah, dan berada di atas bukit yang jauh dari pemukiman. Jika ingin berkunjung, peziarah perlu melewati gurun, jalan berpasir dan bebatuan, hingga sejumlah bukit bebatuan. 

Baca Juga

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul Sejarah Hidup Muhammad menggambarkan Al-Abwa sebagai sebuah kota tua yang berada di antara Makkah dan Madinah. 

Adapun alasan Al-Abwa dijadikan lokasi pemakaman Aminah, karena saat Nabi Muhammad SAW berusia enam tahun, Sayyidah Aminah membawanya berhijrah ke Yastrib, kini menjadi Madinah, namun di tengah perjalanan, Aminah jatuh sakit.

Dia lalu memutuskan untuk singgah terlebih dahulu di suatu perkampungan yang terletak di antara Makkah dan Madinah, bernama Al-Abwa’, lalu meninggal disana. Ummu Aiman yang saat itu mendampingi Aminah dalam perjalanan, memutuskan memakamkan ibunda Rasulullah di Abwa, tempat Aminah menghembuskan nafas terakhirnya. 

Pada masa hijrah, serangan terhadap dakwah Nabi Muhammad SAW dari kaum kafir Quraisy Makkah belum juga usai. Seusai kekalahan kaum Quraisy di Perang Badar, kaum kafir Quraisy mulai menggalang dukungan untuk menyerang kembali Rasulullah dalam perang yang dikenal dengan nama Uhud.

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul Sejarah Hidup Muhammad, menjelaskan etika pasukan Quraisy sampai di Abwa, yakni desa yang berjarak sekitar 37 kilometer dari tempat dimakamkannya ibunda Nabi, Aminah, beberapa orang dari mereka bermaksud keji. Yakni bermaksud untuk menggali kuburan Sayyidah Aminah sebagai pelepasan dendam terhadap Nabi Muhammad SAW. Namun untungnya saat itu ada yang melarang. 

Larangan itu dilakukan untuk melakukan pencegahan agar jangan sampai menjadi kebiasaan baru yang berkembang pada suku-suku lain yang memang saling memiliki dendam akibat saling membunuh keluarga

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement