Rabu 13 Jan 2021 08:36 WIB

Tidak Kooperatif, Menantu HRS Dijadikan Tersangka

Muhammad Hanif Alatas tak kooperatif saat Satgas Covid-19 meminta hasil tes swab HRS.

Rep: Ali Mansur/ Red: Esthi Maharani
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/12). Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan memberikan surat panggilan kedua kepada Habib Rizieq Shihab dan menantunya Muhammad Hanif Alatas pada Kamis (3/12), apabila tidak menghadiri pemeriksaan terkait kasus kerumunan massa di Petamburan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/12). Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan memberikan surat panggilan kedua kepada Habib Rizieq Shihab dan menantunya Muhammad Hanif Alatas pada Kamis (3/12), apabila tidak menghadiri pemeriksaan terkait kasus kerumunan massa di Petamburan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi membeberkan alasan penyidik menetapkan menantu Habib Rizieq Shihab (HRS), Muhammad Hanif Alatas, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus RS Ummi. Menurutnya, Hanif tidak kooperatif saat Satgas Covid-19 meminta data hasil swab test HRS di RS Ummi, Bogor, Jawa Barat.

"Dia kan dia mengakui ke sana (RS Ummi) tapi dia tidak kooperatif untuk membantu gugus tugas, korbannya gugus tugas," ungkap Andi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/1).

Lebih lanjut, Andi Rian menyatakan bahwa Hanif Alatas turut membantu dengan menghalang-halangi proses pencegahan penyebaran penyakit menular. Kemudian, Hanif juga tidak memberikan hasil tes usap HRS kepada Satgas Covid-19 yang sudah mendatangi ke RS Ummi. Padahal, kata Andi, pada saat itu hasil tes usap HRS diperlukan untuk dimasukkan ke dalam data laporan.

"Tapi tidak dikasih datanya, enggak dibuka informasi itu. Karena kan informasi itu harus masuk ke dalam daftar ke dalam sistem harus dilaporkan di sistem," ungkap Andi.

BACA JUGA: Cek Fakta: Ratusan Santri Pingsan Setelah Divaksin Covid-19?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement