Kamis 14 Jan 2021 05:30 WIB

Ancaman Nabi Sulaiman Terhadap Hud-Hud

Hud-Hud mendapat ancaman Nabi Sulaiman.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Ancaman Nabi Sulaiman Terhadap Hud-Hud. Foto: Penggembala beristirahat di area dekat makam Nabi Sulaiman, Plain of Mizpah
Foto: www.loc.gov
Ancaman Nabi Sulaiman Terhadap Hud-Hud. Foto: Penggembala beristirahat di area dekat makam Nabi Sulaiman, Plain of Mizpah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sulaiman bin Daud merupakan Nabi yang diberikan mukjizat oleh Allah SWT sebuah (kerajaan) yang kekuasannya meliputi manusia, jin, dan hewan. Selain jin dan hewan yang tunduk atas izin Allah kepada Nabi Sulaiman adalah angin, hal ini terekam dalam surah Al-Anbiya Ayat 81:

"Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu."

Baca Juga

Kerajaan Nabi Sulaiman dikisahkan lengkap dalam surah An-Naml mulai ayat 14 -44. Dalam kisah ini yang paling masyhur, selain mengisahkan kuat dan besarnya kekuasaan Sulaiman, sampai-sampai penguasa negeri Saba di bawah kekuasaan Ratu Balqis bertekuk lutut kepada Sulaiman adalah kisah tentang pentingnya hadir dalam suatu mejelis musyawarah. Bahkan, tunduknya Ratu Balqis kepada Sulaiman awalnya dari musyawarah.

Dikisahkan, setelah menempuh suatu perjalanan melewati kelompok semut menuju majelis musyawarah, Nabi Sulaiman mengumpulkan pasukannya dari golongan manusia, jin dan hewan. Dari majelis musyawarah itu hanya satu yang tak hadir dalam musyawarah besar (mubes) itu yakni burung hud-hud.

Ketidakhadiran burung hud-hud membuat Nabi Sulaiman bertanya-tanya kepada para peserta musyawarah dari kelompok burung.

"Mengapa aku tidak melihat hud-hud Apakah ia termasuk yang tidak hadir?" tanya Nabi Sulaiman seperti dikisahkan dalam Alquran surah An-Naml ayat 20.

Begitu pentingnya hadir musyawarah, sampai-sampai Nabi Sulaiman mengeluarkan ancaman paling berat sebagai hukuman kepada burung Hud-hud yang tidak hadir dalam musyawarah. Sulaiman akan menyembelih Hud-hud jika ia tidak memberikan alasan jelas kenapa tak hadir rapat. Ancaman Sulaiman ini dikisahkan ayat 21 An-Naml.

"Pasti akanku hukum ia dengan hukuman yang berat atau aku sembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas."

Tidak lama setelah itu Hud-hud datang ke majelis musyawarah yang dipimpin langsung Nabi Sulaiman sembari membawa kabar penting. Kedatangan huhud dikisahkan dalam ayat 22 yang artinya.

"....Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan."

Saba Ialah nama kerajaan pada zaman dahulu, ibukotanya Ma'arib terletak di kota San'a ibukota Yaman sekarang.

Di hadapan mejelis musyawarah itu burung Hud-hud melaporkan temuannya. Laporan ini terekam dalam ayat 24 sampai 26.

"Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar."

"Aku dapati dia menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah maka mereka tidak mendapat petunjuk,"

"Mereka juga tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam dilangit dan dibumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan."

"Allah tidak ada tuhan melainkan dia, Tuhan yang mempunyai Arsy Yang Agung."

Mendengar laporan dari burung Hud-hud Nabi Sulaiman belum melunak, ia tidak langsung mempercayainya kabara burung itu. Nabi Sulaiman akan membuktikan bahwa temuan hudhud benar adanya ini direkam dalam ayat 27.

" Ia Sulaiman berkata, "Akan kami lihat, apa kamu benar atau termasuk yang berdusta."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement