Jumat 15 Jan 2021 20:09 WIB

Keluarga Habib Ali Berpesan Agar Jamaah Mendoakan dari Jauh

Keluarga Habib Ali berpesan agar jamaah tidak memaksa datang ke rumah duka.

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf.
Foto: dok
Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf disemayamkan di kediamannya di Tebet, Jakarta Selatan. Pihak keluarga pun meminta jamaah dan masyarakat untuk tidak datang ke rumah duka, agar tidak terjadi kerumuman di masa pandemi Covid-19.

"Dari pihak keluarga menyampaikan, untuk mendoakan Habib Ali dari jauh saja. Tidak perlu datang. Kalaupun harus datang harus terapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan)," kata Camat Tebet Dyan Airlangga saat dikonfirmasi, Jumat (15/1).

Baca Juga

Dyan menambahkan, dirinya saat ini sudah berada di rumah duka untuk memantau situasi. Persiapan menanti kedatangan jenazah Habib Ali sedang berlangsung.  "Dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP juga sudah persiapan untuk mengendalikan jamaah yang akan takziah," kata Dyan. 

Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf meninggal dunia di rumah sakit holistik Purwakarta, Jumat (15/1) sekitar pukul 15.30 WIB. Jenazah pimpinan Majelis Ta'lim Al Afaf itu kini dalam perjalanan menuju Tebet. 

Habib Ali meninggal selang sehari setelah berpulangnya ulama Syekh Ali Jaber. Wafatnya dua ulama besar dalam tempo dua hari ini menjadi kabar duka bagi Indonesia di awal tahun 2021. Sosok Habib Ali dikenal sebagai ulama yang punya pengabdian dan dedikasi pada dakwah dan keumatan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement