REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua MUI Bidang Dakwah Habib Nabiel Al-Musawa mengatakan, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf merupakan ulama senior yang dihormati. Habib Ali salah satu murid senior dari Habib Muhammad bin Alwi Al Maliki Makkah seorang wali Allah, menjadi dainya ulama di Jakarta.
"Beliau murid dari Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki itu betul-betul hormat karena beliau senior," kata Habib Nabil pengasuh Majelis Rasulullah saat berbincang dengan Republika, Jumat malam.
Kemudian beliau juga kata Habib Nabiel, merupakan ulama betawi yang dituakan oleh para kiai dan ustadz di Jakarta. Di mana para habaib, dan para kiai di Jakarta mengaji kitab kepada Habib Ali, maka dari itulah Habib Ali sebagai gurunya para kiyai yang dihormati dan dicintai umat.
"Jadi beliau secara keilmuan ini memang mumpuni dari ceramah-ceramahnya beliau bukan dai biasa, tapi dai untuk para ulama," katanya.
Jadi kata Habib Nabiel, Habib Ali, antara usia dan juga keilmuan sepadan. Karena itulah banyak para ustaz dan kiai, orang tua dan anak muda mengaji kepadanya.
"Orang-orang pada ngaji kitab, ulama ulama sepuh juga pada ngaji, begitupun juga yang muda," katanya.
Habib Nabiel merupakan pengasuh Majelis Rasulullah menggantikan Habib Munzir ini mengatakan, para habaib, kiai, asatidz di Jakarta itu mengakui bagaimana keilmuan dan ketokoha Habib Ali. Jadi para pengasuh majelis-majelis besar di Jakarta seperti FPI, Nurul Musthofa, dan Majelis Rasulullah dan Majelise Kwitang sangat menghormatinya.
"Semua kita menghormati beliau, karena beliau ulama yang paling sepuh di Jakarta itu salah satunya beliau. Ada juga Habib Abdurahman bin Syekh Bukit Duri juga sepuh, tapi Habib Ali bin Abdurrahman segaf Tebet ini memang diakui," katanya.
Menurut Habib Nabiel, Habib Ali merupakan dai yang tegas, namun tetap lemah lembut dalam menyampaikan pesan-pesan Islam dan ia sayang terhadap semua orang. Sehingga ceramahnya Habib Ali disukai semua kalangan
"Kalau kita mau menemukan kepribadian beliau itu luar biasa, mengayomi, alim juga dan ahli pidato. Kalau beliau itu ceramah orang-orang senang dengan ceramahnya. Kemampuan orasi juga luar biasa," katanya.
Habib Nabiel mengatakan, bahwa Habib Ali merupakan sosok ulama yang rendah hati, para habaib menganggap Habib Ali sebagai orang tua. Ia juga suka menyampaikan pesan-pesan hikmahnya yang membuat orang akhirnya mau taat kepada Allah SWT.
"Kesan saya kepada beliau dan beliau selalu menjadi bapak bagi semua orang yang termasuk saya sendiri, Habib Munzir (Pendiri Majelis Rasulullah) kala ketemu dengan beliau kita cium tangan dan beliau selalu dengan rendah hati kadang menangis,” katanya.
Sambil menahan tangisnya, Habib Nabiel mengingat nasihat-nasihatnya Habib Ali, bahwa pentingnya menjaga diri dalam berdakwah. Meski dakwah untuk kepentingan umat, tidak boleh kita mengabaikan kesehatan pribadi karena itu juga sama pentingnya.
"Nasihat beliau itu yang saya tidak lupakan. Ya Allah angkat derajat beliau di jannahnya Allah subhanahu Wa ta'ala. Beliau telah menasehati saya," tutur Habib Nabiel sambil menahan tangis.
"Habib Nabil," katanya mengingat pesan Habib Ali.
"Jangan seperti saya, saya ini terlalu memaksakan diri untuk dakwah. Ketika saya sudah sehingga saya tua seperti ini banyak penyakit dan sebagainya. Dulu saya ceramah dari malam sampai pagi, Subuh baru tiba di rumah, lalu ada acara lagi begitu seterusnya," cerita Habib Nabiel ketika dinasihati Habib Ali.
Nasihat itu kata Habib Nabiel, disampaikan Habib Ali sambil menangis, sehingga ia juga ketika mengingat apa yang disampaikannya menangis.
"Beliau sambil nangis jadi menyampaikan jangan seperti saya, jaga badan jangan memaksakan diri dalam dakwah. Kata-kata beliau yang saya ingat rahimahumullah mudah-mudahan Allah menyayangi beliau, mengampuni dosa beliau mengangkat derajat beliau.” katanya.
Pada kesempatannya itu, Habib Nabiel memanjatkan doa semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabara. Dan umat juga mendapat ganti seorang ulama yang dapat melanjutkan perjuangannya Habib Ali.
"Mudah-mudahan juga umat ini juga diberikan pengganti dari para ulama jangan sampai kemudian satu persatu diambil oleh Allah subhanahu wa ta'ala," katanya.
Berarti ini kata Habib Nabiel, menunjukkan makin dekatnya hari kiamat. Untuk itu semua orang Islam berdoa meminta ampun dan pertolongan kepada Alla SWT agar menjaga bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan Allah menjaga kita, jaga Jakarta, menjaga Indonesia, menjaga seluruh dunia yang dengan kewafatan yang terus-menerus dari para ulama ini satu sinyal dari Allah subhanahu wa ta'ala bahwa akhir dunia ini sudah semakin dekat. Mudah-mudahan Allah mengampuni kita semua," katanya.