REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peristiwa terbelahnya bulan menjadi salah satu mukjizat Allah SWT bagi Nabi Muhammad SAW.
Bahkan, sebagaimana dilansir dari laman Mawdoo, Senin (18/1), sejarah India mendokumentasikan peristiwa terbelahnya bulan itu. Sejarah tersebut mencatat nama seorang raja di India bernama Chakrawati Farmas yang memiliki kaitan dengan peristiwa itu.
Dalam naskah sejarah India kuno, disebutkan bahwa Raja Chakrawati menjadi saksi atas peristiwa terbelahnya bulan saat itu. Dia diceritakan melakukan pengamatan dan pengkajian atas fenomena tersebut.
Setelahnya, Raja Chakrawati bertanya-tanya tentang mengapa sampai terjadi fenomena terbelahnya bulan. Kemudian, dia mengetahui bahwa ada ramalan soal datangnya seorang Nabi dari Arab.
Menyadari hal itu, Raja Chakrawati lantas menyerahkan jabatannya kepada putranya untuk meneruskan roda kepemimpinan di kerajaan. Ini dilakukan agar dia bisa berangkat menemui sosok yang menjadi Nabi itu, dalam hal ini adalah Nabi Muhammad SAW.
Naskah kuno yang memberi penjelasan tersebut tercantum dalam buku Mu'jizat Insyiqoq al-Qomar atau The Miracle of The Split in The Moon. Buku ini ditulis Qastas Ibrahim Al-Nu'aimi.