REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa AS (NASA) akan memperpanjang operasional misi InSight di Mars. Misi InSight, yang mendarat di Mars pada 2018 silam, akan diperpanjang selama dua tahun lagi dan diharapkan beroperasi hingga Desember 2022.
Sejauh ini, anggota tim misi telah mempelajari lebih lanjut tentang kerak dan mantel planet merah itu. Mereka juga telah mengidentifikasi sejumlah Marsquakes dan menetapkan bahwa Mars aktif secara seismik.
Para ilmuwan juga mempelajari lebih banyak tentang atmosfer Mars, medan magnet, dan struktur interior planet. Selama misi diperpanjang, InSight akan terus melacak aktivitas seismik di Mars dan mempelajari cuaca Mars.
Namun demikian, satu hal yang menarik adalah robot penggali InSight yang tidak bergerak. Alat tersebut, awalnya dimaksudkan untuk mengubur dirinya sendiri di bawah permukaan Mars dan mengukur suhu internal Mars untuk lebih memahami pemanasan di balik evolusi planet.
Berdasarkan informasi, tanah Mars memiliki kecenderungan untuk menggumpal, yang terbukti menjadi penghalang bagi mole (robot penggali), yang telah mencoba mengubur dirinya sendiri sejak Februari 2019. Sederhananya, tidak ada cukup gesekan bagi mole untuk menghantam dirinya sendiri lebih jauh ke bawah dari 3 sentimeter.
Seharusnya mole itu dapat mengubur sedalam 16 kaki atau 5 meter ke Mars. Namun, mole hanya berhasil mengebor sekitar setengah meter. Misi ini gagal setelah gundukan itu sudah menghantam dirinya dengan 500 pukulan pada Kamis, pekan lalu.
"Kami telah memberikan semua yang kami miliki, tetapi Mars dan mole heroik kami tetap tidak sesuai," kata Tilman Spohn, penyelidik utama instrumen tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Untungnya, kata dia, pihaknya telah belajar banyak dari aktivitas tersebut. Dan, tentunya akan bermanfaat bagi misi masa depan yang akan kembali mencoba menggali ke bawah permukaan Mars.
Para peneliti diberikan perpanjangan waktu dua tahun hingga Desember 2022 untuk menulis karya ilmiah terkait wahana penjelajah. InSight mendarat di Mars pada November 2018. InSight akan bergabung dengan penjelajah terbaru NASA, Perseverance yang akan mencoba melakukan pendaratan pada 18 Februari nanti.