REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Kabupaten Agam mencatatkan surplus beras sebanyak 120 ribu ton selama periode 2020 lalu. Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Ade Yusuf Thamrin mengatakan selama tahun lalu Agam memproduksi 433.359 ton beras dari hasil panen di 74.717 hektare lahan sawah.
"Potensi ketersediaan beras di Agam sebanyak 183.000 ton, sedangkan potensi konsumsi beras 63.000 ton. Maka diprediksi surplus beras di Agam sebanyak 120.000 ton,” kata Ade, Selasa (19/1).
Ade menyebut surplus beras di Agam ini akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Baik di dalam maupun di luar kabupaten. Ia bersyuku pandemi covid-19 yang melanda seluruh penjuru negeri tidak terlalu berdampak pada produksi beras di Agam.
Dinas Pertanian Agam berkomitmen terus mengedukasi dan membina para petani supaya menjaga konsistensi produksi beras. Hal ini agar cadangan pangan di negeri mereka terjaga. Sebab, ketersediaan pangan mampu menjaga kestabilan perekonomian di Agam.
Selama ini menurut Ade, Dinas Pertanian Agam telah menggencarkan gerakan percepatan olah tanah dan tanam (GePOTT). Gerakan ini dapat meningkatkan masa tanam dalam setahun.
Berdasarkan varietas padi yang ditanam, apabila varietas padi umurnya pendek bisa dilakukan 4 kali penanaman dan 3 kali panen, jika umur varietas padinya panjang hanya 3 kali tanam dan 2 kali panen.
"Kita juga harus memaksimalkan jaringan irigasinya, ketersediaan benih, pupuk, alsintan, serta pengendalian hama," ucap Ade.