REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan tim gabungan sudah melakukan operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC selama 13 hari sejak jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021. Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengungkapkan telah berhasil menemukan 324 kantong jenazah korban.
"Dari 324 kantong jenazah yang sudah teridentifikasi ada 43 dan menyusul tujuh akan segera diumumkan," kata Bagus di Dermaga JICT II, Kamis (21/1). Selain itu, Bagus mengatakan tim gabungan juga berhasil menemukan 68 serpihan kecil pesawat dan 55 potongan besar pesawat. Begitu juga dengan flight data recorder(FDR) pada 15 Januari 2021 dan potongan chasis dari cockpit voice recorder (CVR).
Bagus memastikan, dalam operasi SAR yang dilakukan tim gabungan sudah melaksanakan upaya maksimal. "Hasil-hasil temuan tersebut dan material sudah kami serahkan kepada KNKT dan DVI Polri," jelas Bagus.
Bagus menambahkan, Basarnas juga sudah memperpanjang waktu operasi SAR sebanyak dua kali. Operasi SAR juga melibatkan kurang lebih 4.300 personel, 62 kapal laut, dan 15 pesawat.
Operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air tersebut resmi dihentikan hari ini (21/1). Meskipun begitu, operasi lanjutan tetap dilakukan KNKT dan tim gabungan untuk menemukan CVR dan korban yang masih belum teridentifikasi.
Baca juga : Benarkah Tanda SOS di Pulau Laki dari Penumpang Sriwijaya?
Upacara tabur bunga juga akan dilakukan Jumat (22/1) yang rencananya pada pukul 06.00 WIB. Upacara tabur bunga tersebut akan dilakukan di sekitar Pulau pancang dengan menggunakan KRI Semarang.