REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan peluncuran gerakan nasional wakaf uang pada Senin (25/1) esok. Dalam agenda yang dibagikan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sebagai penyelenggara, peluncuran rencananya juga menghadirkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pembicara.
Sehari sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri Musyawarah Nasional V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sabtu (23/1) kemarin mengatakan peluncuran dalam rangka menggelorakan masyarakat untuk melakukan wakaf.
"Dalam rangka menggelorakan masyarakat untuk melakukan wakaf, akan dicanangkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU). GNWU ini rencananya akan diresmikan secara langsung oleh Bapak Presiden pekan depan (Senin), Insya Allah," ujar Ma'ruf dikutip pada Ahad (24/1).
Wapres mengatakan, melalui GNWU, dana wakaf sebagai dana abadi umat ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan sosial yang lebih luas termasuk untuk kegiatan pemberdayaan umat. Apalagi, pemerintah saat ini terus mendorong pengembangan dana sosial syariah, salah satunya wakaf. Menurutnya, wakaf selama ini hanya dikenal sebagai 4 M yakni wakaf masjid, musholla dan madrasah dan maqbaroh/kuburan.
Padahal, nilai wakaf uang sangat besar jika dikembangkan. "Menurut BWI, potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar, mencapai Rp 180 triliun per tahun," katanya.
Ma'ruf melanjutkan, apalagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, masyarakatnya juga dikenal memiliki tingkat kedermawanan yang tinggi. Ia meyakini potensi akan akan semakin besar apabila kita berhasil menarik partisipasi diaspora Indonesia di luar negeri.
"Potensi wakaf uang yang besar itu perlu dioptimalkan. KNEKS bersama BWI dan para stakeholder yang lain tengah melakukan upaya transformasi wakaf menuju wakaf produktif yang dikelola secara profesional," ungkapnya.