REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Polisi Belanda bentrok dengan pengunjuk rasa antiperaturan pembatasan sosial yang bertujuan untuk memutus rantai penularan virus Corona. Demonstran juga membakar pusat pemeriksaan Covid-19 di desa sebelah selatan Kota Eindhoven.
Pada Senin (25/1) Independent.ie melaporkan polisi Amsterdam menggunakan water canon untuk membubarkan massa dalam unjuk rasa ilegal di alun-alun kota. Foto-foto yang tersebar menunjukan water canon disemprotkan ke orang-orang berkerumun di depan Museum Van Gogh.
Polisi di Eindhoven memakai water canon dan gas air mata untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa. Kelompok antiimigran Pegida termasuk bagian dari pengunjuk rasa itu.
Kepolisian Eindhoven mengatakan, mereka setidaknya melakukan 30 penangkapan dan memperingatkan orang-orang menjauh dari pusat kota. Belum ada laporan berapa orang yang terluka dalam peristiwa ini.
Pada Ahad (24/1) lalu menjadi pekan kedua polisi bentrok dengan pengunjuk rasa yang marah dengan karantina nasional. Kerusuhan berlanjut pada malam harinya di desa nelayan Urk di malam pertama kebijakan jam malam diberlakukan.
Kebijakan ini adalah salah satu upaya Pemerintah Belanda menahan penyebaran varian baru virus Corona yang lebih cepat menular.