REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS agar mengajak kaum Tsamud beriman. Nabi Saleh diberikan mukjizat berupa unta betina.
Namun, terjadi pembunuhan unta tersebut. Allah segera menurunkan azab kepada kaum Tsamud dalam tiga hari.
Dijelaskan dalam buku 25 Nabi Banyak Bermukjizat Sejak Adam AS Hingga Muhammad karya Usman bin Affan bin Abdul As bin Umayyah bin Abdu Syams, pada hari pertama Allah akan mengubah wajah mereka berwarna kuning. Lalu pada hari kedua, Allah akan membuat menjadi merah. Hari ketiga wajah mereka menjadi hitam dan akhirnya mereka disambar petir.
Setelah mengatakan azab Allah kepada kaum Tsamud, Nabi Saleh dan pengikutnya yang beriman meninggalkan mereka. Kemudian datang janji Allah untuk menghancurkan mereka setelah tiga hari. Berlalulah tiga hari siksaan atas orang-orang kafir. Seperti apa yang dijanjikan, hari pertama mereka terbangun dari tidur dengan wajah kuning.
Hari kedua wajah mereka menjadi merah dan hari ketiga menjadi hitam. Pada hari keempat, Allah menurunkan azab-Nya yang pedih, yakni sambaran petir.
Saat itu, langit terpecah melalui teriakan yang keras. Teriakan itu menghancurkan gunung-gunung dan membinasakan apa saja yang ada di dalamnya. Bumi berguncang dan menghancurkan apa pun yang ada di atasnya. Allah berfirman dalam surat Hud ayat 67-68:
وَاَخَذَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ
كَاَنْ لَّمْ يَغْنَوْا فِيْهَا ۗ اَلَآ اِنَّ ثَمُوْدَا۠ كَفَرُوْا رَبَّهُمْ ۗ اَلَا بُعْدًا لِّثَمُوْدَ ࣖ
Wa akhażallażīna ẓalamuṣ-ṣaiḥatu fa aṣbaḥụ fī diyārihim jāṡimīn. Ka`al lam yagnau fīhā, alā inna ṡamụda kafarụ rabbahum, alā bu’dal liṡamụd. “Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, kaum samud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum samud.”
Dalam surat Al-A’raf ayat 78 Allah juga menggambarkan kondisi kaum Tsamud yang berbunyi.
فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ
Fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn. \"Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka."