Selasa 26 Jan 2021 23:57 WIB

Vokasi UI Luncurkan Program Studi Bisnis Kreatif

UI menargetkan studi bisnis kreatif akan diisi pencipta usaha rintisan

Universitas Indonesia Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Studi Bisnis Kreatif untuk jenjang Sarjana Terapan (D4) di Semester Gasal 2021/2020 yang akan mempelajari metode 'problem-solving based innovation' dan cara mengimplementasikan sebuah proyek bisnis.
Foto: Dok Republika
Universitas Indonesia Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Studi Bisnis Kreatif untuk jenjang Sarjana Terapan (D4) di Semester Gasal 2021/2020 yang akan mempelajari metode 'problem-solving based innovation' dan cara mengimplementasikan sebuah proyek bisnis.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Program Studi Bisnis Kreatif untuk jenjang Sarjana Terapan (D4) di Semester Gasal 2021/2020 yang akan mempelajari metode 'problem-solving based innovation' dan cara mengimplementasikan sebuah proyek bisnis.

"Mereka merupakan generasi Z yang diharapkan dapat menciptakan usaha-usaha rintisan yang mumpuni guna memenuhi kebutuhan industri kreatif,” kata Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo dalam keterangannya, Selasa (26/1).

Lulusan Prodi Bisnis Kreatif diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi perencana inovasi bisnis, konsultan pemetaan potensi, maupun pelaku usaha bisnis kreatif berbasis inovasi dan teknologi.

"Kurikulum yang diterapkan adalah 70 persen praktik dan 30 persen teori. Para pengajar di program studi tersebut adalah praktisi yang berpengalaman di bidangnya, sehingga diharapkan para lulusan akan siap memasuki pasar kerja bahkan didorong untuk menciptakan lapangan pekerjaan," kata Prof. Sigit.

Ketua Program Studi Bisnis KreatifDeni Danial Kesa, MBA., Ph.D. menjelaskan bahwa industri kreatif memiliki potensi yang sangat besar.

Hal ini disebabkan karena besarnya peluang pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu yang diperoleh melalui cara mengeksplorasi daya kreasi dan daya cipta individu/kelompok tersebut.

"Mahasiswa akan mempelajari cara membentuk Perusahaan Rintisan (startup), membangun pasar, menganalisis strategi pemasaran, proses negosiasi, sampai dengan menyediakan sumber daya yang memiliki keterampilan tinggi," kata Deni.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement