REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arkeolog dan Museolog dari Universitas Indonesia, Kresno Yulianto menganggap, pencurian yang terjadi di museum di Indonesia memang masih menjadi masalah. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena keamanan dan keselamatan museum yang belum memadai.
"Ada beberapa faktor juga di dalamnya, misal dari manusia, seperti perencanaan museum yang buruk hingga ruang pamer yang tidak memadai,’’ ujar dia ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/1).
Menurutnya, aksi vandalisme yang berujung pencurian juga menjadi faktor kelalaian pihak manusia dan pengelola museum. Pandangan tersebut, menyusul aksi pencurian ratusan koleksi Museum di Sulawesi Tenggara yang terjadi Senin malam kemarin.
"Museum di indonesia masih banyak yang menganggap operasional hanya sebatas koleksi saja. Belum semua museum punya standar keamanan yang baik, dari CCTV, Apar, tali pembatas dan lainnya,’’ kata dia.
Padahal, perlengkapan keamanan tersebut ia nilai merupakan hal yang paling dasar dari operasional museum. Khususnya, jika merujuk pada Museum Sulawesi Tenggara yang diketahui tak memiliki sistem CCTV atau keamanan lain, dan hanya bermodal gembok untuk menyimpan koleksinya.
Ketika ditanya masalah kejahatan terhadap koleksi museum yang selalu berulang, ia tak menampiknya. Menurut Kresno, pemerintah sebenarnya telah mengatur hukum dan sanksi sedemikian rupa, meskipun tak diketahui bagaimana pelaksanaanya detailnya.