Kamis 28 Jan 2021 01:48 WIB

Siloam Berbagi Info Penanganan Covid-19 ke WNA di Indonesia

Siloam Hospitals Grup berbagi informasi terkini kepada perwakilan sejumlah negara

Varun Khanna, Chief Commercial Officer PT. Siloam International Hospital menjelaskan beberapa panduan yang terkait regulasi bagi warga negara asing dalam ikut mencegah pun menghindari wabah corona ketika tiba di Indonesia.
Foto: Siloam
Varun Khanna, Chief Commercial Officer PT. Siloam International Hospital menjelaskan beberapa panduan yang terkait regulasi bagi warga negara asing dalam ikut mencegah pun menghindari wabah corona ketika tiba di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Siloam menggelar webinar bertajuk "Siloam Hospitals Grup Update Covid-19, Selasa (26/1). Tujuannya manajemen Siloam Hospitals Grup berbagi informasi terkini kepada perwakilan sejumlah negara di Indonesia termasuk perwakilan Duta Besar. 

Hadir juga perwakilan negara dari USA, Inggris, Australia, Norwegia, Prancis, Chile, Bahrain, India, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan perwakilan dari negara Taiwan.  Kehadiran sejumlah peserta negara sahabat ini sebagai salah satu wujud akan eksistensi Siloam Hospitals sebagai salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia. 

Selain wujud tanggung jawab dengan aktif bersinergi bersama Pemerintah, Siloam Hospitals turut aktif memperbaharui Informasi tentang penanganan Pandemi  Covid-19 di Indonesia. Salah satu caranya dengan membantu Warga Negara Asing  pun para diplomat yang sedang bertugas di Indonesia.

Varun Khanna, Chief Commercial Officer PT. Siloam International Hospital menjelaskan beberapa panduan yang terkait regulasi bagi warga negara asing dalam ikut mencegah pun menghindari wabah corona ketika tiba di Indonesia. 

"Sebelum tiba di Indonesia, khususnya  para sahabat perwakilan negara yang memiliki Visa Diplomatic sudah harus memiliki Keterangan Negatif Covid-19 dari negaranya melalui surat keterangan tes SWAB PCR dengan validasi dua hari. Dan kami turut menyampaikan agar para sahabat mengisi kartu elektronik EHAC atau disebut Electronic Health Alert Card," tutur Varun Khanna. 

Ditambahkan Varun, secara teknis, para diplomat tersebut,  saat tiba di Indonesia, kembali melakukan Swab PCR di Bandara, apabila hasilnya adalah negatif Covid, maka dilakukan karantina di hotel yang ditunjuk, yang telah  disiapkan pihak pemerintah. Isolasi tersebut berlaku selama lima hari dan dilanjutkan melakukan SWAB PCR  kembali sebelum menjalani tugasnya di Indonesia.

"Namun, Swab PCR itu harus hasilnya negatif ya," imbuh Varun Khanna. 

Adapun ketika dilakukan Swab PCR saat tiba di Bandara dan didapatkann hasil Positif terpapar virus Corona, maka para diplomat tersebut akan langsung  dirujuk ke Rumah Sakit Penanganan Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement