Jumat 29 Jan 2021 22:29 WIB

Muhammadiyah Usulkan Tagline Polisi Sahabat Umat 

Muhammadiyah mendukung langkah Kapolri terkait moderasi beragama

Rep: Ali Mansur/ Red: Nashih Nashrullah
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti (kanan),  Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono (kiri) saat konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/1). Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyambangi kantor PP Muhammadiyah dalam rangka silaturahmi usai dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada Rabu (27/1). Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti (kanan), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono (kiri) saat konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/1). Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyambangi kantor PP Muhammadiyah dalam rangka silaturahmi usai dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada Rabu (27/1). Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan silarutarahim Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama jajarannya. Dalam pertemuan tersebut PP Muhammadiyah menyatakan mendukung penuh kebijakan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yaitu moderasi beragama.  

"Muhammadiyah mendukung program-program Pak Kapolri terutama program yang berkaitan dengan moderasi beragama. Jadi Pak Kapolri menerangkan tadi moderasi itu merupakan program yang akan beliau kembangkan," ujar Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, dalam keterangan yang diterima awak media, Jumat (29/1).  

Baca Juga

Selain itu, kata Abdul PP Muhammadiyah memberikan dukungan penuh kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berkomitmen melakukan pendekatan humanis dan merakyat dalam menangani dan mengatasi persoalan. "Kami bahkan tadi mengusulkan tagline baru untuk Kapolri, yaitu polisi sahabat umat,"  kata Mu'ti.  

Sementara itu, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan moderasi beragama merupakan salah satu formula untuk menekan paham-paham radikal dan intoleransi dengan cara soft approach. 

Penguatan moderasi beragama di Indonesia saat ini penting dilakukan didasarkan fakta Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan berbagai macam suku, bahasa, budaya dan agama. Indonesia juga merupakan negara yang agamis walaupun bukan negara berdasarkan agama tertentu. 

"Pemahaman tentang moderasi beragama tentunya jauh lebih bermanfaat daripada kita melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat hard (keras)," tutur Listyo Sigit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement