REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kasus Islamofobia di Prancis meningkat signifikan pada 2020. Hal itu terjadi di tengah anggapan adanya sentimen anti-Muslim oleh pemerintahan di negara tersebut.
Kepala National Observatory of Islamophobia Abdallah Zekri mengungkapkan, sepanjang tahun lalu terdapat 235 serangan terhadap Muslim di Prancis. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 2019 yang mencatatkan 154 kasus penyerangan.
"Sebagian besar serangan terjadi di wilayah Ile-de-France (Paris besar), Rhones-Alpes, dan Paca di negara itu," kata Zekri pada Jumat (29/1), dikutip laman Anadolu Agency.
Serangan terhadap masjid pun melonjak 35 persen dibandingkan dengan 2019. Sebanyak 70 surat ancaman dikirim ke markas besar atau pengurus French Council of Muslim Worship (CFCM) tahun lalu. Zekri mengangkat kewaspadaan atas penyebaran kebohongan tentang Islam dan Muslim serta surel yang menghasut kebencian terhadap Muslim.
"Muslim di Prancis khawatir dengan pandangan negatif beberapa anggota masyarakat Prancis tentang Islam," kata Zekri.
Dia menekankan tidak ada hubungan antara Islam dan terorisme. Menurutnya Muslim di Prancis harus dapat menjalankan agamanya secara bebas seperti penganut agama lain.