Sabtu 30 Jan 2021 16:06 WIB

MUI Tegaskan Lagi Kehalalan Vaksin Sinovac

MUI pastikan seluruh proses pembuatan vaksin Sinovac terbebas dari babi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Warga menyaksikan siaran televisi yang menayangkan langsung penyuntikan vaksin CoronaVac perdana di Jakarta, Rabu (13/1). Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac asal China itu usai BPOM mengeluarkan izin pengunaan darurat vaksin dan MUI menyatakan kehalalannya. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga menyaksikan siaran televisi yang menayangkan langsung penyuntikan vaksin CoronaVac perdana di Jakarta, Rabu (13/1). Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac asal China itu usai BPOM mengeluarkan izin pengunaan darurat vaksin dan MUI menyatakan kehalalannya. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis memastikan bahwa pihaknya telah sangat berhati-hati dalam menentukan fatwa halal vaksin Covid-19 Sinovac. Artinya vaksin Sinovac sudah dipastikan MUI suci.

"Kalau kita berani-beraninya fatwa tanpa mengetahui isi masalahnya, berarti kita berani-berani masuk neraka," ujar Cholil dalam webinar 'Vaksin Covis-19 untuk Indonesia Bangkit', Sabtu (30/1).

Baca Juga

Cholil menegaskan bahwa seluruh proses pembuatan vaksin, hingga medianya, terbebas dari babi. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tidak khawatir mengenai kesucian vaksin.

"Kita menyatakan vaksin corona Sinovac adalah suci, penegasan adalah halal. Halal itu adalah suatu yang suci, karena tidak mungkin dikatakan halal kalau itu tidak suci," kata Cholil.

Ia mengimbau agar masyarakat mau untuk divaksinasi. Menurutnya, Allah tidak akan menurunkan kesembuhan tanpa upaya dari manusia. Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, meskipun nantinya sudah divaksin.

"Allah telah bikin hukum kausalitas sebab akibat. Jadi tetap dilakukan memakai masker, jaga jarak, makan bergizi olahraga dan tidak panik, cuci tangan, lalu ada aspek batin yaitu sabar dan tawakal," tuturnya.

Hingga saat ini vaksin Sinovac yang telah berlabel halal, telah digunakan untuk sebanyak 490 ribu tenaga kesehatan. Pemerintah menargetkan vaksinasi 1,5 juta nakes akan selesai pada akhir Februari. Kemudian disusul dengan tenaga pelayanan publik pada Maret, dan masyarakat umum pada pertengahan April.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement