Senin 01 Feb 2021 13:33 WIB

Positif Usai Vaksin, Pakar Pastikan Vaksin Tetap Bermanfaat

Mereka yang terinfeksi pascavaksinasi tetap bisa mendapat vaksin dosis kedua.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Bupati Sleman bersiap melakukan proses vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). Bupati Sleman dikonfirmasi positif Covid-19, Kamis (21/1).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Bupati Sleman bersiap melakukan proses vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). Bupati Sleman dikonfirmasi positif Covid-19, Kamis (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, mengajak masyarakat tetap mengikuti proses vaksinasi Covid-19. Ia menekankan vaksin tetap bermanfaat mencegah penularan penyakit.

Prof Tjandra memantau adanya kasus infeksi Covid-19 pascavaksinasi. Menurutnya, kondisi itu bisa terjadi karena telah seseorang terpapar Covid-19 sebelum vaksinasi, efikasi vaksin tidak ada yang 100 persen dan belum cukup terbentuk antibodi dalam tubuh.

Baca Juga

"Artinya, dalam hal ini kita tidak dapat mengatakan bahwa vaksinasi tidak bermanfaat, karena pasien sudah kemasukan virus dan proses infeksi sudah berjalan bahkan sebelum vaksinasi dilakukan," kata Prof Tjandra pada Republika, Senin (1/2).

Prof Tjandra menyebut seseorang yang terinfeksi Covid-19 pascavaksinasi tetap dibolehkan mendapat suntikan kedua vaksin. Vaksin Sinovac asal China yang digunakan di Indonesia memberlakukan dua kali suntikan demi hasil maksimal.

"Dalam keadaan ini perlu diketahui bahwa memang tidak ada bahaya kalau penyuntikan vaksin dilakukan pada seseorang yang sudah terinfeksi, dan memang tidak diperlukan skrining pemeriksaan PCR sebelum vaksinasi dilakukan," ujar Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes Kemenkes itu.

Baca juga : Jaya Suprana: Dari Cadar Hingga Kebangkitan Peradaban Masker

Prof Tjandra menyampaikan vaksinasi tetap bermanfaat untuk mengurangi kemungkinan sakit beserta derajat keparahannya. Ia juga mengimbau seseorang yang telah mendapat vaksin tetap wajib menjalankan protokol kesehatan.

"Beberapa penelitian vaksin Covid-19 menunjukkan bahwa pada mereka yang sudah divaksin maka kalau toh tertular dan jadi positif Covid-19 maka gejalanya relatif lebih ringan daripada mereka yang tidak divaksin sama sekali," ucap Mantan Direktur WHO SEARO tersebut.

Diketahui, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna dan Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo dikonfirmasi terinfeksi virus corona tak lama usai memperoleh suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac. Keduanya menjalani vaksinasi pada (14/1) lalu.

Pradi dinyatakan positif Covid-19 usai hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR)-nya keluar pada Sabtu (30/1). Purnomo dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil PCR keluar pada Kamis (21/1).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement