Senin 01 Feb 2021 23:02 WIB
Harlah NU 2020

PBNU-Telkomsel Kolaborasi Selesaikan Masalah Negeri

PBNU dan Telkomsel bertanggung jawab mengedukasi masyarakat.

Peringatan Hari Lahir PBNU. Presiden Joko WIdodo (tengah) bersama pegurus pusat PBNU menghadiri Peringatan Harlah ke-93 PBNU di Balai Sidang Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Foto: Republika/Wihdan
Peringatan Hari Lahir PBNU. Presiden Joko WIdodo (tengah) bersama pegurus pusat PBNU menghadiri Peringatan Harlah ke-93 PBNU di Balai Sidang Jakarta, Kamis (31/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda dari Harlah Nadhlatul Ulama ke-95. Biasanya Harlah dilalukan secara luring dan dihadiri oleh ribuan Nahdiyin. Namun di masa pandemi, protokol kesehatan harus dijalankan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), sehingga acara Harlah harus dilakukan secara daring.

Meski dilakukan secara daring, tetapi kemeriahan Harlah Nadhlatul Ulama masih tetap dapat dirasakan Nahdiyin di seluruh dunia. Ribuan orang menyaksikan acara Harlah dan konser amal yang disiarkan secara daring melalui media sosial PBNU dan TV satelit NU Chanel.

Indera Hidayat CTO & CFO NU Channel mengatakan keberhasilan Harlah ke-95 Nadhlatul Ulama secara daring ini tak lepas dari dukungan penuh Telkomsel. Provider tersebut menyediakan jaringan internet broadband dengan kapasitas yang cukup besar di Kantor Pusat Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Imam Pituduh mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang telah dilakukan Telkomsel kepada PBNU. Sambutan Direktur Utama Telkomsel membuktikan hubungan yang sangat strategis dan urgensi antara PBNU dengan Telkomsel tidak hanya pada saat Harlah Nadhlatul Ulama, tetapi akan terus dilanjutkan hingga beberapa tahun ke depan.

"Kerja sama antara PBNU dan Telkomsel sangat bagus sekali. Tidak kerja sama hit and run saja yang terjadi antara Telkomsel dan PBNU. Tetapi kita membuat roadmap kerja sama yang panjang, seperti membuat konten positif dan pengembangan konten digital. Kolaborasi kedua entitas ini merupakan kekuatan yang sangat besar bagi ekosistem digital nasional," kata Imam.

Imam berkata, saat ini banyak sekali konten digital yang berbau hoax, radikalisme, dan terorisme. PBNU dan Telkomsel membuat kontra narasi dari konten negatif tersebut.

Menurut dia, PBNU dan Telkomsel memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda tentang beragama secara benar. "Agama Islam itu ramah, toleran, dan bukan sumber kekerasan. Kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan masukan yang baik bagi masyarakat dan generasi muda Indonesia," terang Imam.

Imam menjelaskan dalam waktu dekat Telkomsel dan PBNU akan kembali berkolaborasi untuk membuat konten positif, literasi digital, dan membangun ekosistem digital. Salah satu yang akan segera dilakukan PBNU dan Telkomsel adalah membuat Mobile Digital Academy.

Di Mobile Digital Academy, PBNU dan Telkomsel akan memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi dan teknologi telekomunikasi kepada santri dan anggota NU melalui luring ataupun daring. "Kita ingin santri dan anggota NU tidak hanya melek akan teknologi, tetapi juga bisa berkontribusi nyata kepada ekonomi digital. Bisa jadi nanti santri kita menjadi developer-developer yang handal dan produsen konten di era digital seperti saat ini," kata Imam.

Apa yang disampaikan Imam tadi sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang diutarakan pada Harlah NU. Dalam sambutannya Presiden mengatakan, saat ini banyak santri di pesantren-pesantren yang menjadi pelopor di bidang teknologi informasi yang membawa manfaat bagi Indonesia. Ia optimistis ke depannya NU semakin banyak memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu menurut Imam PBNU akan mengkoneksikan ekosistem yang dimiliki oleh NU dengan ekosistem yang sudah dibangun oleh Telkomsel. Imam berharap integrasi dua ekosistem ini dapat segera berjalan. Karena dengan dapat menyelesaikan masalah NU, maka itu juga berarti menyelesaikan masalah Indonesia. Sebab Nahdiyin di seluruh dunia jumlahnya mencapai 120 juta.

"Kalau ada pihak yang tak mau bekerjasama dengan NU itu salah. NU itu giant sleeping of economic. Jika dikolaborasikan dengan Telkomsel akan memberikan dampak positif bagi ekosistem digital, sehingga Telkomsel yang bekerja sama dengan NU berarti membantu perbaikan Indonesia," ucap dia.

Ia berkata, kerja sama PBNU dan Telkomsel itu beyond bisnis dan membawa dampak sosial ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia. Bersama dengan NU, Telkomsel dapat menyelesaikan sebagian permasalahan Indonesia sehingga bisa membangun kedaulatan ekosistem digital. "Jadi kerja sama PBNU dengan Telkomsel sudah sangat tepat," kata Imam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement