Rabu 03 Feb 2021 16:26 WIB

Progres Terminal Multifungsi Wae Kelambu 86 Persen

Terminal multifungsi ini akan membuat Labuan Bajo jadi destinasi super premium.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Proses pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) mencapai 86 persen.
Foto: dok. Brantas Abipraya
Proses pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) mencapai 86 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Brantas Abipraya (Persero) menyampaikan proses pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 86 persen. 

General Manager Divisi Operasi 3 Brantas Abipraya Dodi Perbawanto mengatakan, proyek yang menjadi salah satu unggulan Presiden Joko Widodo ini akan mendukung Labuan Bajo menjadi destinasi super premium. "Kami akan kejar terus pengerjaannya agar dapat rampung tepat waktu dan memberikan wajah baru bagi Pelabuhan Labuan Bajo," ujar Dodi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (3/2).

Baca Juga

Karena selain menjadi lalu lintas logistik, terminal ini juga akan menjadi bongkar muat kontainer dan kargo. Dengan begitu, aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo akan terpisah.

Dodi menambahkan, dermaga yang sedang dibangun Brantas Abipraya ini memiliki ukuran 120 x 20 meter. Pengerjaan fisik lainnya seperti trestle berukuran 60 x 12 meter telah rampung.

Sedangkan untuk pengerjaan causeway 690 meter dengan progres pengerjaan 82 persen. Lalu pengerjaan reklamasi seluas 3 hektare telah diselesaikan 96 persen. 

Kata Dodi, pelabuhan itu diarahkan untuk lalu lintas logistik, bongkar muat kontainer, kargo serta curah cair. Dengan pemindahan kegiatan logistik ke terminal multipurpose ini, Pelabuhan Labuan Bajo akan direvitalisasi dan dikhususkan bagi kapal-kapal wisata dan kapal penumpang. 

Dodi mengatakan, Brantas Abipraya selalu memberikan yang terbaik di tiap proyek garapannya dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3, khususnya saat pandem. Penerapan disiplin protokol kesehatan di proyek-proyek Brantas Abipraya dipantau menggunakan aplikasi Ayo Sehat yang telah dikembangkan BUMN konstruksi ini sejak 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement