Rabu 03 Feb 2021 22:51 WIB

Unggul di Alat Hemodialisa, Iran Kerja Sama dengan RI

Dunia usaha Indonesia dan Iran menyegel kesepakatan pengadaan alat kesehatan.

Indonesia dan Iran menyegel kesepakatan pengadaan alat hemodialisa di Teheran, Iran, Selasa (2/2).
Foto: KBRI di Teheran
Indonesia dan Iran menyegel kesepakatan pengadaan alat hemodialisa di Teheran, Iran, Selasa (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dunia usaha Indonesia dan Iran menyegel kesepakatan pengadaan alat kesehatan. Dalam kesepakatan ini, Barakahmedika Nusantara Co. dari Indonesia dan Arya Teb Firouz Co. dari Iran akan bekerja sama mengadakan alat hemodialisa. 

Iran diklaim sebagai salah satu dari enam negara yang memproduksi alat hemodialisa atau alat cuci darah secara lengkap untuk hardware dan software. Alat hemodialisa Iran juga berteknologi tinggi. 

“Kami menyambut baik rencana kerja sama pendirian fasilitas perakitan alat hemodialisa di Indonesia. Adanya kemungkinan alih teknologi dan terbentuknya lapangan pekerjaan yang akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia”, kata Dubes RI untuk Iran, Ronny P Yuliantoro, Selasa (2/2), dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.

Kontrak kerja sama ini merupakan awal dari roadmap kemitraan bisnis jangka panjang dalam pengadaan alat hemodialisa. Melalui kontrak ini, kedua perusahaan berkomitmen untuk melakukan pengadaan 700 alat hemodialisa sampai 2025. Jika pemasaran alat hemodialisa berjalan baik dalam dua tahun pertama, terdapat peluang peningkatan kerja sama kedua perusahaan untuk mendirikan fasilitas perakitan alat hemodialisa di Indonesia.

Ronny berharap, kedua negara mengembangkan kemitraan bidang farmasi dan alat kesehatan. Ini sejalan dengan prioritas diplomasi Indonesia di tahun 2021 antara lain membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional atau National Health Security, dengan fokus yakni penguatan kerja sama membangun industri kesehatan nasional, industri bahan baku obat, farmasi, maupun alat kesehatan; dan penguatan kerja sama pengembangan riset dan transfer teknologi dan SDM di bidang kesehatan.

Sementara Presiden Pardis Technology Park, Mahdi Saffari Nia, menyatakan Iran siap meningkatkan kerja sama investasi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan Iran di Indonesia. Pardis Technology Park berada di bawah koordinasi dari kantor wakil presiden bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Iran. 

Indonesia dan Iran memiliki forum rutin Indonesia-Iran Health Business Forum. Forum ini menjadi platform membangun kemitraan yang berkelanjutan dalam bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara kedua negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement