REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang beriorientasi objek. Saat ini UML mulai menjadi standar masa depan bagi industri pengembangan sistem atau perangkat lunak yang berorientasi obje. Sebab, pada dasarnya UML banyak digunakan oleh perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft, dan beberapa perusahaan lainnya.
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi (Prodi SIA) Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) memiliki profil lulusan -- salah satunya sebagai programmer -- menjawab tantangan tersebut dengan melaksanakan workshop pemodelan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML).
Kegiatan bertajuk “UML Sebagai Media Komunikasi Pengembangan Sistem Dengan Stakeholder” sukses dilaksanakan dan dihadiri ratusan peserta, kamis (4/2) pukul 08.30 -12.30 WIB secara daring lewat zoom cloud meetings.
Workshop dipandu oleh Erika Mutiara, dan menghadirkan narasumber Adi Supriyatna selaku kepala Program Studi Sistem Informasi Akuntansi (Kaprodi SIA) kampus UBSI.
Dalam pemaparan materinya, Adi mengatakan UML memiliki pengertian sebagai hubungan antara objek dalam sebuah program, bahasa pemodelan ini adalah standar yang digunakan untuk proses pemrograman dengan bahasa yang berorientasi objek.
“UML banyak disukai programmer karena mempermudah proses pemahaman sehingga kerja menjadi lebih produktif,” tutur Adi, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ia menambahkan, UML sebagai bahasa pemodelan untuk berbagai kebutuhan, dapat dikatakan bahwa bahasa pemodelan ini merupakan blueprint yang digunakan di berbagai bidang. Biasanya ditampilkan dalam bentuk diagram dan sering disebut sebagai bahasa visual.
“UML dapat memahami struktur dan perilaku sebuah sistem. Kegiatan ini bertujuan memberikan skill-based yang memadai dalam bidang perancangan pemodelan sistem berbasis objek dan mampu mengimplementasi menggunakan Software Enterprise Architect dengan menyajikan tool analisis, desain, dan implementasi sistem berbasis software bagi programmer,” pungkasnya.
Dengan begitu, kata dia, industri dan stakeholder yang menggunakan UML bisa lebih mengembangkan sistem dengan adanya tool visual modeling ini.
“Saya berharap kegiatan ini bermanfaat dalam membantu proses bimbingan mahasiswa-mahasiswi kampus Universitas BSI dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir Universitas BSI,” tandasnya.