Selasa 09 Feb 2021 00:55 WIB

Remaja Inggris Bangun dari Koma dan tak Menyadari Pandemi

Joseph Flavill mengalami cedera otak traumatis ketika tertabrak mobil 1 Maret 2020

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Gita Amanda
Pemandangan A580 yang hampir kosong, East Lancashire Road antara Manchester dan Liverpool, Inggris, 05 Januari 2021. Inggris telah melakukan penguncian nasional ke-3 untuk membantu membendung gelombang meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh negeri.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pemandangan A580 yang hampir kosong, East Lancashire Road antara Manchester dan Liverpool, Inggris, 05 Januari 2021. Inggris telah melakukan penguncian nasional ke-3 untuk membantu membendung gelombang meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, NOTTINGHAM -- Seorang remaja Inggris baru saja pulih dari koma hampir setahun setelah tabrakan mobil. Ia sadar tanpa mengetahui pandemi Covid-19 tengah melanda.

Joseph Flavill (19 tahun) mengalami cedera otak traumatis ketika tertabrak mobil di Kota Burton-on-Trent di Inggris tengah pada 1 Maret tahun lalu, sekitar tiga minggu sebelum karantina wilayah pertama diberlakukan untuk mengekang penyebaan virus corona.

Baca Juga

Selama waktu itu, keluarganya tak bisa berada di dekatnya, karena pembatasan kunjungan ke rumah sakit. Keluarga berkomunikasi dengan Joseph melalui tautan video.

“Baru-baru ini, Joseph mulai menunjukkan tanda-tanda kecil pemulihan, yang membuat kami sangat senang. Kami tahu sekarang dia bisa mendengar kami, dia memberi respon,” kata bibinya, Sally Flavill, seperti dilansir dari laman Reuters.

Sally mengatakan keluarga pernah mengatakan pada Joseph bahwa mereka tak bisa mendampinginya saat ini. Berdasarkan respon, Sally mengatakan, Joseph mengerti dan memahami perkataan keluarganya itu. Menurut Sally, Joseph sudah bisa memberi isyarat “ya” dengan satu kedipan dan “tidak” dengan dua kedipan.

Sejak kecelakaan Joseph, Inggris mencatat hampir empat juta kasus Covid-19, termasuk lebih dari 110 ribu kematian. Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan di seluruh dunia, menutup sekolah, universitas, toko, dan banyak tempat lainnya.

“Saya tidak tahu bagaimana Joseph akan memahami cerita tentang karantina wilayah ini,” ujar Sally.

Saat ini, dia mengatakan Joseph masih kesakitan usai menghadapi “perjalanan panjang” kembali ke kehidupan normal. Joseph yang kerap berolah raga itu menerima perawatan di Stoke-on-Trent, Inggris tengah. Keluarganya memulai kampanye penggalangan dana lewat www.josephsjourney.co.uk untuk membantu mendukung pemulihan jangka panjang. n

https://www.reuters.com/article/u

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement