Selasa 09 Feb 2021 17:20 WIB

Wapres: Kebutuhan Rumah di RI Saat Ini Capai 11,4 juta Unit

Wapres menyebut pemerintah tidak bisa sendiri penuhi kebutuhan rumah masyarakat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Presiden Maruf Amin. Ma'ruf Amin mengatakan angka kebutuhan perumahan dibandingkan dengan ketersediaan rumah (backlog) di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Wapres mengatakan, angka backlog perumahan ini juga semakin bertambah tiap tahun, seiring dengan penambahan jumlah penduduk Indonesia.
Foto: Dok.KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. Ma'ruf Amin mengatakan angka kebutuhan perumahan dibandingkan dengan ketersediaan rumah (backlog) di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Wapres mengatakan, angka backlog perumahan ini juga semakin bertambah tiap tahun, seiring dengan penambahan jumlah penduduk Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan angka kebutuhan perumahan dibandingkan dengan ketersediaan rumah (backlog) di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Wapres mengatakan, angka backlog perumahan ini juga semakin bertambah tiap tahun, seiring dengan penambahan jumlah penduduk Indonesia.

"Saat ini diperkirakan kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan sebesar 11,4 juta unit," ujar Ma'ruf di acara Musyawarah Nasional Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia ke-VI, Selasa (9/2).

Wapres mengungkap, meskipun Pemerintah telah melakukan berbagai upaya di antaranya dengan memberikan bantuan pembiayaan kepemilikan rumah, reformasi perizinan, dan insentif fiskal. Namun, jumlah angka backlog kebutuhan perumahan dengan ketersediaannya juga terus bertambah setiap tahunnya.

Karena itu, Ma'ruf mengakui Pemerintah tidak bisa sendiri dalam mewujudkannya. "Dibutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan di sektor perumahan, yang dalam hal ini salah satunya adalah pengembang yang tergabung dalam APERSI," kata Ma'ruf.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement