Kamis 11 Feb 2021 16:20 WIB

Malaysia akan Beri Vaksin Covid-19 Gratis kepada WNA

Malaysia memiliki jumlah vaksin yang melebihi jumlah warga negara

Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kabinet Pemerintahan Perikatan Nasional Malaysia setuju bahwa Program Imunisasi Covid-19 Nasional yang akan mulai akhir bulan ini juga akan melibatkan warga negara asing (WNA) yang tinggal di Malaysia secara gratis.

"Kabinet Menteri yang bertemu kemarin setuju kalau Program Imunisasi Covid-19 Nasional melibatkan nonwarga negara yang tinggal di Malaysia secara gratis," ujar Komite Jaminan Akses Vaksin Malaysia dalam pernyataannya di Putrajaya, Kamis (11/2).

Baca Juga

Sejalan dengan tema Program Imunisasi Nasional Covid-19 yaitu "Lindungi Diri Anda, Lindungi Semua" dan melalui pendekatan "tidak ada yang aman, jadi semua orang aman", pemberian vaksin gratis kepada kelompok ini setelah memperhitungkan sejumlah faktor.

Beberapa faktor tersebut adalah lingkungan aman dan bebas Covid-19 hanya mungkin dilakukan dicapai ketika sebanyak mungkin orang Malaysia diberikan vaksin dan pada masa pandemi vaksinasi adalah langkah yang manusiawi. Komite juga mencatat sejumlah besar pasien melalui klaster yang ada dari pekerja asing (perkebunan, konstruksi dan produksi), biaya perawatan dan karantina pasien Covid-19 tinggi sebagai akibat infeksi pada klaster pekerja asing.

Keputusan itu akan memudahkan pemberian vaksin bukan warga negara dan membantu menyukseskan Program Imunisasi Covid-19 Nasional.

"Meski begitu, prioritas diberikan vaksin Covid-19 adalah untuk warga negara Malaysia terlebih dahulu. Informasi dan jadwal vaksin untuk warga negara orang asing akan diumumkan nanti," kata pernyataan tersebut.

Keputusan itu dibuat mengingat pasokan pasokan vaksin Covid-19 yang diperoleh Malaysia sudah mencukupi dan melebihi jumlah warga negara Malaysia yang memenuhi syarat.

"Hal ini juga sejalan dengan sikap pemerintah untuk memvaksin sebanyak mungkin orang di Malaysia agar terbentuk imunitas klaster dalam upaya meredam pandemi Covid-19."

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Prof Dr Sonny Zulhuda menanggapi keputusan pemerintah ini sangat menenangkan warga bukan warga negara yang tinggal di Malaysia dan berinteraksi dengan warga lokal di segala aspek kehidupan.

"Di luar pekerjaan mereka, warga asing hidup dan berbagi ruang bersama warga Malaysia di sekitarrumahnya, di tempat ibadah, di pasar dan pusat niaga, di kedai makan, di kendaraan umum dan lain sebagainya," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement