Pengendara sepeda motor berkendara melawan arah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (16/2). Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengendara sepeda motor berkendara melawan arah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (16/2). Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengendara sepeda motor berkendara melawan arah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (16/2). Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengendara sepeda motor berkendara melawan arah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (16/2). Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengendara sepeda motor berkendara melawan arah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (16/2). Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
Pengendara sepeda motor berkendara melawan arah di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (16/2). Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri. Prayogi/Republika. (FOTO : Prayogi/Republika.)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kesadara berlalulintas pengendara sepeda motor di Jakarta tergolong rendah. Keberadaan Jakarta sebagai kota besar dengan tingkat ekonomi dan pendidikan tinggi tidak serta merta tercermin pada perilaku berkendara.
Sejumlah pengendara sepeda motor kerap melawan arus lalulintas dengan alasan jarak yang dekat, atau menghindari kemacetan. Perilaku tersebut selain membahayakan pengendara lain juga membahayakan diri sendiri.
sumber : Republika
Advertisement