Selasa 16 Feb 2021 16:35 WIB

Qatar Luncurkan Program Pelatihan Imam Masjid

Program pelatihan imam masjid diluncurkan Qatar.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Qatar Luncurkan Program Pelatihan Imam Masjid. Foto: Masjid Education Center, Qatar.
Foto: Qatar Foundation
Qatar Luncurkan Program Pelatihan Imam Masjid. Foto: Masjid Education Center, Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA-- Kementerian Awqaf dan Urusan Islam Qatar telah meluncurkan program pelatihan khusus. Pelatihan ini bertujuan mendidik warga Qatar yang memenuhi syarat untuk mengambil pekerjaan sebagai imam dan khatib di masjid.

Program yang disebut 'Masaraat w Manaraat' ini dijalankan oleh Departemen Manajemen Masjid, berkoordinasi dengan Departemen Panggilan dan Bimbingan Agama di Kementerian tersebut. Rencananya, mereka menargetkan merekrut 50 imam dan khatib Qatar dalam setahun.

Baca Juga

Rincian tentang program itu diinformasikan oleh Direktur Departemen Manajemen Masjid, Mohamad bin Hamad Al Kuwari, dalam jumpa pers yang diadakan di Aula Sheikh Abdullah bin Zaid Al Mahmoud di Freej Kulaib, Senin (15/2).

"Saat ini kami memiliki 185 Imam dan 158 khatib Qatar. Rencananya, akan lebih banyak yang menerima pelatihan di Lembaga Panggilan Keagamaan untuk Pengembangan Imam dan khatib Qatar," kata Al Kuwari dilansir di The Peninsula Qatar, Selasa (16/2).

Terhadap pertanyaan tentang strategi Kementerian dalam merekrut Imam dan Muazin secara lokal, terutama pada saat masa sulit untuk merekrut dari luar negeri, Al Kuwari menyebut saat ini Qatar telah memiliki 2.700 Imam maupun muazin.

“Sekarang, kami hanya menugaskan satu orang sebagai Imam dan Muazin untuk beberapa masjid yang mengadakan sholat lima waktu, untuk mengurangi kebutuhan sejumlah besar Imam dan Muazin atau merekrut yang baru," lanjutnya.

Dia juga mengatakan pihak Departemen sejauh ini telah menerima sejumlah lamaran dari warga yang mencari pekerjaan sebagai Imam dan Muazin. Para pelamar nantinya akan menjalani tes rekrutmen terlebih dahulu.

Hanya calon Imam dan Muazin yang memenuhi syarat yang akan melanjutkan proses seleksi. Lowongan untuk 150 muazin diharap terbuka dalam beberapa tahun mendatang.

Dalam konferensi pers yang sama, Direktur Panggilan dan Departemen Bimbingan Keagamaan, Malullah Abdurrahman Al Jaber, mengatakan program 'Masaraat w Manaraat' ini mencakup para Imam, Muazin, khatib dan penceramah.

Di bawah program kursus dan sesi pelatihan ini, akan diadakan pula penambahan pemberian keterampilan dan kualifikasi yang diperlukan, kepada sejumlah kelompok sasaran.

“Kursus Alquran akan segera diadakan untuk melatih para Imam Qatar, mempersiapkan mereka memimpin sholat Tarawih selama bulan suci Ramadhan mendatang,” kata Al Jaber.

Tak hanya itu, sejumlah Hafiz yang memenuhi syarat dari Pusat Pembelajaran Alquran akan dipilih untuk memimpin sholat di masjid selama Ramadhan.

Kepala Seksi Panggilan Religius dan Institut Sains Islam, Dr. Nawaf Al Utaibi, mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan sekitar 20 kursus berbeda dalam setahun, untuk melatih dan mengembangkan keterampilan para Imam, Muazin, khatib dan penceramah.

Dia mengatakan lebih dari 4.127 orang diharapkan mendapatkan manfaat dari kursus selama tahun 2021 hingga 2023.  “Program ini juga diadakan di Microsoft-Teams yang diikuti lebih dari 500 orang,” kata Al Utaibi.  

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement