Kamis 18 Feb 2021 17:36 WIB

Rumah Rusak Akibat Gempa di Majene 7.240 Unit

Calon penerima bantuan kerusakan rumah sudah ada dalam SK Bupati Majene

Warga mengambil barang dari sisa reruntuhan bangunan rumahnya yang rusak akibat gempa di Majene , Sulawesi Barata (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Warga mengambil barang dari sisa reruntuhan bangunan rumahnya yang rusak akibat gempa di Majene , Sulawesi Barata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021 sebanyak 7.240 unit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Data, Informasi dan Humas Pos Komando Transisi Darurat Gempa Provinsi Sulbar pada Kamis (18/2) di Mamuju, disebutkan bahwa jumlah rumah rusak akibat gempa tersebut merupakan hasil pendataan tahap pertama dan tahap kedua. Pendataan itu sudah dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Majene.

Calon penerima bantuan kerusakan rumah yang tertuang dalam SK Bupati Majene tersebut akan dinilai oleh pemerintah pusat untuk ditetapkan sebagai penerima bantuan. Secara rinci, pada tahap I, kerusakan rumah warga di Kabupaten Majene dilaporkan sebanyak 4.099 unit rumah. Rinciannya, rusak berat sebanyak 1.774 unit, rusak sedang mencapai 1.140 unit dan rusak ringan 1.185 unit.

Baca Juga

Sementara hasil pendataan tahap akhir atau II, terdapat sebanyak 3.141 rumah rusak. Dengan rincian, sebanyak 1.323 unit rumah terkategori rusak ringan, 587 rusak sedang dan 1.231 rusak berat.

Data tersebut telah diserahkan untuk ditindaklanjuti Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). "Total keseluruhan rumah yang rusak dalam dua tahap pendataan ini sebanyak 7.240 unit rumah, dengan rincian, rusak ringan mencapai 3.005 unit, rusak sedangsebanyak 1.727, dan yang rusak berat sebesar 2.508 unit," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi.

"Kerusakan rumah yang terdata ini berada di lima kecamatan yakni, Kecamatan Ulumanda, Malunda, Tameroddo Sendana, Tubo Sendana dan Kecamatan Sendana," tambahnya.

Salah seorang warga korban gempa bumi di Kabupaten Majene Kadir mengaku sangat berharap, bantuan perbaikan rumah itu dapat segera terealisasi. "Kami berharap bantuan ini terealisasi, kami bersyukur dan siap menunggu keputusan pemerintah. Tapi kalau bisa, ya lebih cepat lebih baik," katanya.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement