Sabtu 20 Feb 2021 17:03 WIB

Sinyal Jokowi Tetap Batasi Mudik Lebaran

Jokowi mengacu pada data statistik yang menunjukkan terjadinya lonjakan kasus Covid.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal untuk tetap membatasi pergerakan masyarakat saat periode mudik Lebaran pada Mei 2021. Jokowi mengacu pada data statistik yang menunjukkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 setiap usai libur panjang.

Kondisi ini, Jokowi mengatakan, cukup memberi pelajaran kepada pemerintah untuk menyusun langkah antisipatif pada libur panjang selanjutnya. Jokowi merinci, sepanjang 2020 lalu masyarakat Indonesia melalui empat kali periode libur panjang.

Baca Juga

Seluruh periode libur panjang tersebut selalu menyumbang lonjakan kasus Covid-19 hingga lebih dari 40 persen. "Ini yang terakhir (Imlek) yang belum kelihatan. Tetapi yang tahun baru dan sebelumnya lebih dari 40 persen. Ini saya sudah ngomong jangan diulangi lagi, sudah. Jangan diulang lagi, Kita sudah 4 kali mengalami, kalau kita ulang lagi kebangetan kita," ujar Jokowi dalam dialog bersama sejumlah pimpinan media massa di Istana Merdeka, Rabu (17/2) lalu. 

Hanya, Jokowi menambahkan, pembahasan kebijakan mudik Lebaran masih dirampungkan di level Kementerian Koordinator. Berbagai opsi dipertimbangkan, termasuk apakah menerapkan kebijakan pembatasan libur Lebaran seperti 2020 lalu atau ada alternatif lain.