REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pekan lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 26 kejadian bencana di Kota Bogor. Dengan tingginya potensi bencana itu, masyarakat diminta tetap waspada terhadap terjadinya bencana susulan.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, masyarakat Kota Bogor harus mengantisipasi cuaca yang belum menentu. Sehingga menurutnya, potensi bencana masih bisa terjadi.
"Karena bencana yang paling dominan di Kota Bogor adalah pergeseran tanah, longsor dan atap rumah yang roboh," kata Dedie usai meninjau salah satu lokasi bencana longsor yang menimpa tiga rumah di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (22/2).
Terutama, bagi warga masyarakat yang tinggal di bantaran kali atau sungai, harus tetap memperhatikan area rawan bencana. Dimana volume air dapat meningkat. Apalagi ditambah dengan adanya pengikisan turap atau talud.
Dedie menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan upaya mitigasi bencana dalam upaya mengurangi risiko. Termasuk, sebagai pemetaan lokasi rawan bencana di Kota Bogor.
"Mitigasi itu kan serangkaian upaya mengurangi resiko. BMKG dengan forecasting atau ramalan cuaca sedangkan BPBD dengan mengedukasi warga mencegah potensi bencana," ujarnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Priyatnasyam Syah memerinci, pada pekan lalu, mulai Senin (15/2) hingga Ahad (21/2) terjadi 26 kejadian bencana di Kota Bogor.
"Ada beberapa jenis bencana. Mulai dari pohon tumbang, tanah longsor, atap rumah ambruk, tembok jebol, dan bangunan ambruk," kata Priyatna.
Dari 26 bencana yang terjadi pekan lalu, 14 diantaranya merupakan kejadian tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Tengah, Bogor Barat, dan Bogor Utara. Priyatna menambahkan, sejumlah daerah di Kota Bogor tercatat rawan tanah longsoe.
Berdasarkan catatan BPBD, daerah rawan tanah longsor berada di Kelurahan Cimahpar dan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kelurahan Katulampa di Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Curug , Pasir Jaya, Gunung Batu, dan Semplak di Bogor Barat, serta di beberapa daerah di Kecamatan Bogor Selatan.
“Kalau di Bogor Selatan rawan longsornya di Bondongan, Muara Sari, Lawang Gintung, dan Cipaku. Juga yang rawan kekeringan di Mulyaharja, serta rawan angin puting beliung di Kelurahan Genteng,” ucapnya.