Selasa 23 Feb 2021 09:33 WIB

Parlemen Kanada Akui Genosida Muslim Uighur

Parlemen Kanada mengesahkan mosi tersebut dengan suara 266-0.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Parlemen Kanada Akui Genosida Muslim Uighur. Video seorang warga etnis Muslim Uighur memberikan kesaksiannya di luar negeri mengenai anggota keluarganya yang meninggal di Daerah Otonomi Xinjiang diputar dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri China, di Beijing, Senin (11/1/2021). Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang berjanji akan memfasilitasi warganya di luar negeri untuk mengetahui kondisi keluarganya untuk menghindari kesalahan persepsi.
Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
Parlemen Kanada Akui Genosida Muslim Uighur. Video seorang warga etnis Muslim Uighur memberikan kesaksiannya di luar negeri mengenai anggota keluarganya yang meninggal di Daerah Otonomi Xinjiang diputar dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri China, di Beijing, Senin (11/1/2021). Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang berjanji akan memfasilitasi warganya di luar negeri untuk mengetahui kondisi keluarganya untuk menghindari kesalahan persepsi.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Anggota parlemen Kanada menyetujui keputusan rapat pada Senin malam yang mengakui perlakuan China terhadap Uighur sebagai genosida. House of Commons Kanada memilih untuk menerima China melakukan genosida terhadap lebih dari satu juta orang Uighur di wilayah Xinjiang barat.

Namun, Kabinet Perdana Menteri Justin Trudeau abstain dalam pemungutan suara. “Sebuah genosida saat ini sedang dilakukan terhadap Uighur dan Muslim Turki lainnya,” kata mosi yang disahkan oleh Parlemen Kanada dalam pemungutan suara 266-0.

Baca Juga

Seorang pejabat yang berbicara kepada The Associated Press (AP) mengatakan, menteri luar negeri Kanada akan memperjelas posisi pemerintah. Kerja sama dengan sekutu dan mitra internasional saat ini diperlukan. Pemimpin Partai Konservatif, Erin O'Toole, mengatakan, sinyal harus dikirim ke rezim China.

Setelah O'Toole mendesak pemerintah pada pekan lalu untuk menekan Komite Olimpiade Internasional agar memindahkan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari Beijing, Trudeau ragu-ragu menggunakan kata 'genosida' pada China.

Langkah tersebut adalah upaya terbaru untuk meminta pertanggungjawaban China atas perlakuannya terhadap Uighur dan minoritas Muslim serta etnis Turki lainnya yang telah menjadi sasaran tindakan keras. Para peneliti dan kelompok hak asasi memperkirakan, sejak 2016, China telah mengumpulkan satu juta atau lebih orang Uighur dan minoritas lainnya ke dalam penjara dan kamp indoktrinasi besar yang China sebut pusat pelatihan.

Laporan penganiayaan pertama muncul pada 2017 dan sejak itu sekitar satu juta orang Uighur telah ditempatkan di lebih dari 400 kamp konsentrasi. PBB dan berbagai media telah melaporkan kekejaman tersebut.

Baca juga : Isu Uighur Dorong 12 Perusahaan Jepang Putus Bisnis China

Mereka mengatakan, minoritas Uighur yang tinggal di kamp-kamp interniran menjadi sasaran pelecehan seksual, sterilisasi paksa, pemukulan, dan pelecehan lainnya. Sekitar 10 juta orang Uighur mendiami Provinsi Xinjiang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement