REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding BUMN industri pertahanan dengan nama Defend ID. Defend ID menargetkan sejumlah capaian pasca pembentukan holding.
Direktur Bisnis dan Kerja sama PT Len Industri (Persero) Wahyu Sofiadi menyampaikan, Defend ID mencanangkan menjadi Top 50 perusahaan bidang industri pertahanan di dunia. Selain itu, target skor Technology Readiness Levels & Manufacturing Readiness Level di angka 8-8, dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di atas 50 persen untuk proyek-proyek pertahanan.
Wahyu mengatakan BUMN industri pertahanan saat ini sedang mengikuti Pameran IDEX & Navdex 2021 yang digelar pada 21 hingga 25 Februari 2021 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
"Kementerian Pertahanan telah menginisiasi keikutsertaan pameran bersama industri pertahanan Indonesia dengan mendirikan Paviliun Indonesia dalam pameran internasional dua tahunan ini," kata Wahyu melalui siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Selasa (23/2).
Wahyu menjelaskan, tujuan utama kegiatan pameran seperti ini untuk melakukan promosi produk-produk industri pertahanan di pasar luar negeri, khususnya di wilayah UAE. Selain juga sebagai ajang temu dalam membangun jaringan mitra di luar negeri, terutama partner teknologi kunci yang ikut hadir dalam pameran.
"BUMN industri pertahanan di Abu Dhabi sekarang sedang menawarkan portofolio yang sudah dimiliki, sudah banyak pengalaman sebagai mitra kerja Kemhan dan TNI di bidang pertahanan. Contohnya Len Industri sudah memproduksi radio sendiri, target drone, sistem senjata, dan command and control," ungkap Wahyu.
Wahyu mengatakan Len Industri dan Rohde & Schwarz melakukan penandatanganan NDA dan penjajakan kerja sama untuk produksi bersama dan pengembangan alat komunikasi militer guna membangun kemampuan network centric warfare TNI melalui sistem C4ISR (Command, Control, Communications, Computers, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance) yang terintegrasi. Penandatangan disaksikan Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha di booth Len Industri, Senin (22/2).
Wahyu menambahkan, IDEX & Navdex 2021 juga diikuti industri pertahanan swasta Indonesia seperti PT Fallah Inovasi Teknologi, PT Fazza Royal Yantasir Simulasi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Indo Pacific Communication & Defence (IPCD), PT Persada Aman Sentosa, PT Ridho Agung Mitra Abadi, PT SSE, serta PT Jala Berikat Nusantara.