REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam fikih, sholat jamak boleh dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. Sholat jamak pun tidak boleh dilakukan dalam kondisi normal, lantas bagaimana jika menjamak sholat di saat hujan?
Imam Syafii dalam buku Fikih Manhaji menjelaskan boleh hukumnya menjamak sholat secara taqdim jika terjadi hujan. Hal ini sebagaimana dirujuk kepada hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Bahwasannya Nabi Muhammad SAW sholat dengan menjamak zhuhur dan ashar serta maghrib dan isya selama tujuh dan delapan hari. Imam Muslim menambahkan sholat itu dilakukan bukan dalam kondisi terancam atau sedang dalam perjalanan.