Kamis 25 Feb 2021 11:04 WIB

Vaksinasi Ditargetkan 70 Persen pada Desember atau Februari

Pemerintah juga mendorong program vaksin gotong royong untuk percepat distribusi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Vaksinator mengisi vaksin Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan pemerintah fokus melaksanakan program vaksinasi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Vaksinator mengisi vaksin Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan pemerintah fokus melaksanakan program vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan pemerintah fokus melaksanakan program vaksinasi. Erick menyebut vaksinasi menjadi game changer dalam penanganan pandemi.

"Alhamdulillah pemerintah sudah secure hampir 340 juta vaksin yang gratis. Jadi kurang lebih untuk 170 juta orang sehingga pada Desember atau Februari bisa tuntas untuk vaksinasi untuk 70 persen," ujar Erick dalam acara CNBC Economic Outlook 2021 di Jakarta, Kamis (24/2).

Baca Juga

Selain vaksin gratis tersebut, Erick mengatakan pemerintah juga tengah menyiapkan program vaksin gotong royong untuk swasta yang ingin mengadakan dan membagikan secara gratis kepada para pekerjanya. Erick menilai program gotong royong akan membantu percepatan program vaksinasi Indonesia.

"(Vaksin gotong royong) ini gratis dengan melibatkan swasta. Mereka (perusahaan swasta) beli dari pemerintah atau BUMN dan dibagikan gratis untuk para pekerja," ucap Erick.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin), kata Erick, telah mendata 6.644 perusahaan yang siap membeli vaksin gotong royong dengan total kebutuhan sekitar 7,5 juta vaksin. Kata Erick, pemerintah sedang mengupayakan sebanyak 20 juta vaksin atau berarti untuk 10 juta orang untuk vaksin gotong royong. Dengan begitu, kata Erick, Indonesia akan memberikan 360 juta vaksin atau 180 juta penduduk yang berarti mencapai 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Baca juga : Kapolri Seret Rocky Gerung ke Penjara? Cek Faktanya

Erick mengatakan pemerintah tidak berpuas diri dalam pengadaan vaksin. Pemerintah terus mendorong pengembangan vaksin merah putih oleh Eijkmann, LIPI, dan lima universitas.

"Alhamdulillah dari kabar terakhir dari Eijkman akan mendorong memberikan seed (bibit) vaksin kepada Bio Farma sesuai dengan target kuartal I 2021 atau Maret," lanjut Erick.

Erick berharap pemberian bibit vaksin dapat berjalan sesuai jadwal agar Bio Farma dapat melakukan uji klinis sehingga produksi vaksin merah putih dapat dilakukan pada kuartal I 2022. Erick menilai produksi vaksin merah putih merupakan upaya pemerintah dalam menekan tingginya importasi bahan baku vaksin atau vaksin jadi seperti yang dilakukan untuk tahun ini.

"Dengan kondisi ekonomi saat ini kita perlu hemat. Kalau bisa produksi vaksin sendiri maka bisa menghemat pengeluaran pemerintah," kata Erick.

Selain pengembangan vaksin merah putih, Erick mengatakan pemerintah juga kita terus mengupayakan percepatan peningkatan suplai vaksin dan meningkatkan kapasitas vaksin, termasuk chold chain dan storage. Kata Erick, Bio Farma juga terus meningkatkan produksi sehingga telah memiliki 250 juta kapasitas produksi khusus vaksin covid-19.

Baca juga : Salju Turun di Tabuk Arab Saudi, Tanda Kiamat?

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement