REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Survei Parameter Politik Indonesia (PPI) menempatkan elektabilitas Partai Golkar berhasil menyalip posisi Partai Gerindra di posisi dua. Direktur PPI Adi Prayitno menuturkan, posisi teratas memang masih ditempati partai pemenang Pemiu 2019, PDI Perjuangan.
Tetapi, elektabilitas partai di urutan kedua berdasarkan survei yang dilakukan selama rentang 3-8 Februari 2021 ini menempatkan partai berlambang pohon beringin. Padahal, perolehan suara Golkar pada Pemilu 2019 lalu berada di urutan ketiga di bawah Gerindra.
Saat itu, Gerindra menjadi partai pemenang pemilu kedua dengan meraih 17.594.839 suara atau 12,57 persen suara nasional. Golkar yang berada di urutan ketiga saat Pemilu 2019 meraih 17.229.789 suara atau 12,31 persen. “Elektabilitas Gerindra tampak mengalami penurunan. Patut diduga hal ini disebabkan efek negatif bergabungnya Gerindra ke dalam Kabinet Kerja Jilid II (Kabinet Indonesia Maju),” tutur Adi Prayitno dalam rilis surveinya, Senin (22/2) kemarin.
Dalam survei PPI, elektabilitas Gerindra hanya di angka 10,9 persen, di urutan ketiga. Partai Golkar menyalip Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 11,2 persen. Sementara, PDIP masih di posisi teratas dengan 25,1 persen. “PDIP sementara masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi,” ujar Adi.
Di luar tiga besar elektabilitas partai, muncul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 8,0 persen. Pada Pemilu 2019 lalu, PKB juga berada di urutan empat dengan meraih 13.570.097 suara atau 9,69 persen. Selanjutnya, Demokrat berada di urutan lima dengan 6,0 persen, disusul PKS dengan 5,8 persen.
Sama seperti Gerindra, Nasdem juga merosot di urutan tujuh dengan elektabilitas 5,4 persen. PAN dan PPP masih di dua urutan terbawah parpol yang lolos parlemen dengan masing-masing elektabilitas 5,1 dan 4,3 persen.
Menanggapi hasil survei PPI ini, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Maman Abdurrahman mengaku konsistensi Golkar membuat partai yang saat ini dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto meraih suara rakyat. Menurutnya, munculnya Golkar menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia bukan hal mengejutkan.
Berdasarkan catatan internal, Golkar selalu menempati posisi tiga besar dalam setiap pemilu. “Hal ini berkat kegigihan seluruh kader Golkar untuk melayani masyarakat Indonesia. Selain itu, kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto saat ini juga mampu mengkonsolidasikan seluruh kekuatan kader menjadi sebuah sinergi,” tuturnya dalam keterangan, Kamis (25/2).
Menurutnya, Airlangga bahkan sudah membuktikan kepemimpinannya dengan mampu mengantarkan Golkar menjadi partai pemenang Pilkada 2020 kemarin. Golkar berhasil melebihi target kemenangan sebesar 60 persen di pilkada. Maman mengatakan, kepemimpinan Airlangga juga berhasil mengantar 26 tokoh muda menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing.