Diana menganalisis seluruh keluarga akan terdampak dan pilihannya hanya ada dua. Pertama, ada anggota keluarga yang terinfeksi atau merawat orang yang terinfeksi dan kedua terdampak secara ekonomi, psikologi, hingga sosial. Bahkan, dia melanjutkan, tidak menutup kemungkinan pandemi ini bisa mengalibatkan dua hal ini.
"Tetapi anak kecil paling rentan," ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, ia menyebutkan keluarga yang jadi tulang punggung kesehatan jiwa seharusnya peka. Seharusnya, semua keluarga mampu mencapai komunikasi mendalam.
"Jadi, kalau komunikasi itu mendalam, perasaan bisa dibicarakan di dalam rumah, kemudian bisa saling mendukung, bisa peka membicarakan hal-hal besar. Orang tua harus paham bahwa dalam parenting ada tiga hal, yaitu edukasi, stimulasi, dan supervisi," ujar Diana.
Sebenarnya, dia menambahkan, supervisi pada anak pra sekolah jauh lebih mudah dibandingkan anak remaja. Orang tua harus tahu ketika anaknya yang masih pra sekolah ketika ingin bermain maka orang tua menemani buah hati bermain. Kemudian, ortu bisa menciptakan lingkungan tanpa gawai, membaca buku, membuat kreativitas sehingga bisa mengembangkan aspek-aspek motorik anak.