REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Realisasi penerimaan zakat Indonesia baru mencapai Rp 8 triliun atau sekitar 3,5 persen dari total potensi sekitar Rp 230 triliun. Menurut Chief Executive Officer (CEO) Rumah Zakat, Nur Efendi, Rumah Zakat menggelar acara Tokoh Pemberdayaan dan Happiness Awards 2020.
Tokoh pemberdayaan 2020 merupakan penghargaan yang diberikan kepada individu yang berdedikasi dalam mewujudkan kebahagiaan kepada sesama melalui beragam upaya kontribusi sesuai dengan posisi dan perannya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
“Rumah Zakat memberikan penghargaan kepada 9 tokoh yang dianggap berdedikasi dalam mewujudkan kebahagiaan bersama, salah satunya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,” kata Nur Effendi kepada wartawan, Kamis (25/2).
Sembilan Tokoh Pemberdayaan 2020 versi Rumah Zakat, antara lain : Menteri BUMN RI Erick Thohir, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Banggai Herwin Yatim, Presiden Direktur PT Bank HSBC Francois de Maricourt, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi, Relawan Pemberdaya Desa Aep Muflih, dan Relawan Kemanusiaan Adhi Saputra.
Adapun Happiness Awards 2020 adalah penghargaan yang diberikan kepada para mitra Rumah Zakat yang telah berkolaborasi dalam upaya membahagiakan sesama di tengah pandemi. Sehingga dari kolaborasi tersebut terwujudlah beragam program pemberdayaan dan kemanusiaan, untuk mewujudkan Kebahagiaan Indonesia. Sebanyak 51 mitra Rumah Zakat mendapatkan apresiasi tersebut.
Menurutnya, zakat terbukti mampu membantu masyarakat ekonomi bawah untuk bisa bertahan di masa pandemi. Bahkan, tidak sedikit diantara mereka yang pada gilirannya berubah status dari mustahik menjadi muzaki.
“Alhamdulillah pada 2020 sebanyak 15 persen penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat berhasil keluar dari garis kemiskinan, dan 20 persennya mengalami peningkatan kesejahteraan,” kata Nur Effendi.
Untuk itu, menurut dia, tahun ini Rumah Zakat menargetkan dapat membantu 20 persen dari penerima manfaat keluar dari kemiskinan. Dengan demikian, mereka bisa bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki.
“Tahun ini kami menargetkan untuk membantu 2,5 juta penerima manfaat,” katanya. Untuk merealisasikan target tersebut, kata dia, tahun ini Rumah Zakat meluncurkan gerakan #BahagiaBersama.
Menurut Nur Effendi, program tersebut diluncurkan dengan tujuan mengajak masyarakat terus berjuang, bertahan, dan tetap berbagi kepada yang membutuhkan meskipun terdampak pandemi Covid-19. “Diharapkan dari gerakan ini, Rumah Zakat dapat menjadi jembatan untuk membantu 2,5 juta penerima manfaat, melalui optimalisasi dana zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana kemanusiaan lainnya yang dititipkan oleh para donator,” katanya.