REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pendampingan untuk membantu menyembuhkan trauma yang dialami oleh dua orang anak warga Palangka Raya. Dua anak tersebut orangtuanya tewas setelah dibunuh sang suami yang selanjutnya bunuh diri dengan cara gantung diri.
"Kami siap menampung kedua anak itu selama tujuh hari di rumah trauma center, dengan tujuan mengembalikan psikologisnya agar tidak trauma dari peristiwa yang dialami kedua orangtuanya," kata Sekretaris Dinas Sosial Kalteng Budi Santoso di Palangka Raya, Kamis (25/2).
Budi mengatakan, pihaknya akan membantu kedua anak itu untuk mengembalikan kondisi psikologisnya agar yang bersangkutan tidak trauma dalam menghadapi kasus yang dialami oleh kedua orang tuanya itu. Selama tujuh hari di rumah Trauma Center, makan dan minum kedua anak itu ditanggung oleh pemerintah setempat.
Kedua anak tersebut yang masih di bawah umur itu, juga akan diberikan bimbingan oleh petugas yang akan mengembalikan psikologis mereka. Hal itu dilakukan agar si anak tidak mengalami trauma ketika melihat rumahnya karena melihat atau mengingat bagaimana proses kedua orangtuanya meninggal dengan cara tragis tersebut.
"Selain psikologisnya dibimbing oleh petugas kita, kami juga melibatkan pemuka agama untuk bisa memberikan bimbingan rohani agar jiwanya tidak mudah terbawa hal-hal negatif nantinya," katanya.
Dijelaskan Budi, penanganan masalah tersebut sebenarnya adalah wewenang Dinas Sosial Kota Palangka Raya. Namun karena Dinas Sosial Kota Palangka Raya tidak memiliki rumah Trauma Center, maka pihaknya selalu bersedia membantu anak-anak tersebut yang memang benar-benar memerlukan bantuan itu.
"Dalam penanganan Trauma Center milik Dinsos Kalteng, tidak dipungut biaya atau gratis karena dananya juga sudah dianggarkan oleh Dinsos dalam setahun," ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk kasus anak yang mengalami trauma seperti hal tersebut pada 2021 ada beberapa kasus yang sudah dilaporkan dan ditangani Dinsos Kalteng. "Untuk wilayah Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur, namun untuk kasus yang di Palangka Raya belum masuk laporannya, namun kami siap untuk membantu mengenai hal tersebut," demikian Budi.