REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) merupakan salah satu BUMN Karya yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. SVP EPC Division Purma Yose Rizal mengatakan Waskita membangun PLTU Malinau 2x3 MW selama 22 bulan yang dimulai pada 4 Oktober 2013 dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender.
Purma menyampaikan PLTU milik PT PLN (Persero) ini mampu memproduksi 6 MW netto dan digunakan untuk memperbaiki faktor kelistrikan di Malinau. "Dalam pelaksanaannya saat itu, tim proyek PLTU Malinau 2x3 Mw mengimplementasikan proses BIM (Building Information Modelling). Dimulai dari pengambilan data lapangan menggunakan fotogrametri dan software pendukung lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan 3D model," ujar Purma dalam siaran pers di Jakarta, Senin (1/3).
Purma mengatakan informasi 3D model tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan proyek. Misalnya saja generate shop drawing, integrasi dengan schedule pelaksanaan, quantity takeoff dan analisis struktur. Tak hanya itu, Purma menyampaikan, untuk memudahkan kolaborasi, tim proyek juga memanfaatkan platform CDE (common data environment) BIM 360.
"PLTU ini juga dibangun untuk menunjang percepatan pembagunan di Kalimantan Utara. Karena sebelumnya pasokan listrik tidak sebanding dengan perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin maju," ucap Purma.
Purma menyebut PLTU Malinau 2x3 MW ini secara optimal direalisasikan guna mengejar ketertinggalan dan mensejajarkan Kabupaten Malinau dengan daerah lain di Indonesia.