Selasa 02 Mar 2021 09:07 WIB

WHO tak Sarankan Hydroxychloroquine untuk Cegah Covid-19

Hydroxychloroquine tidak memiliki efek yang berarti pada infeksi Covid-19

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19. Obat anti-inflamasi hydroxychloroquine tidak boleh digunakan untuk mencegah infeksi pada orang yang tidak mengalami Covid-19.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19. Obat anti-inflamasi hydroxychloroquine tidak boleh digunakan untuk mencegah infeksi pada orang yang tidak mengalami Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Obat anti-inflamasi hydroxychloroquine tidak boleh digunakan untuk mencegah infeksi pada orang yang tidak mengalami Covid-19. Pernyataan itu disampaikan panel ahli internasional WHO Guideline Development Group (GDG) baru-baru ini.

Dilansir dari Medical Xpress pada Selasa (2/3), rekomendasi kuat mereka didasarkan pada bukti kepastian yang tinggi dari enam uji coba terkontrol secara acak. Uji coba itu melibatkan lebih dari 6 ribu peserta dengan dan tanpa paparan yang diketahui pada orang dengan infeksi Covid-19.

Baca Juga

Bukti uji coba menunjukkan  hydroxychloroquine tidak memiliki efek yang berarti pada kematian dan kemungkinan masuk ke rumah sakit. Sementara bukti lainnya menunjukkan hydroxychloroquine tidak memiliki efek yang berarti pada infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di laboratorium. Bahkan hydroxychloroquine justru mungkin meningkatkan risiko efek samping.

Dengan demikian, panel WHO menganggap obat ini tidak lagi menjadi prioritas penelitian. Selanjutnya para peneliti mesti fokus mengevaluasi obat lain yang lebih menjanjikan untuk mencegah Covid-19.

Pedoman ini berlaku untuk semua individu yang tidak memiliki Covid-19, terlepas dari keterpaparan mereka terhadap orang dengan infeksi Covid-19. Panel menilai hampir semua orang tidak akan menganggap obat ini bermanfaat, dan juga memutuskan faktor-faktor seperti sumber daya, kelayakan, penerimaan, dan kesetaraan untuk negara dan sistem perawatan kesehatan tidak mungkin mengubah rekomendasinya.

Rekomendasi panel WHO ini adalah versi pertama dari pedoman obat untuk mencegah Covid-19 dengan dukungan metodologis dari MAGIC Evidence Ecosystem Foundation. Tujuannya untuk memberikan panduan yang dapat dipercaya tentang pengelolaan Covid-19 dan membantu dokter membuat keputusan lebih baik dengan pasien mereka.

Pedoman panel WHO ini berguna di bidang penelitian yang bergerak cepat seperti Covid-19 karena memungkinkan peneliti memperbarui ringkasan bukti yang telah diperiksa dan ditinjau oleh peneliti lainnyq. Rekomendasi baru untuk obat pencegahan lain terhadap Covid-19 akan ditambahkan ke pedoman ini ketika lebih banyak bukti tersedia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement