Selasa 02 Mar 2021 12:36 WIB

KKP Targetkan Pengembangan 25 Kampung Nelayan Tahun In

Pengembangan kampung nelayan menjadi terobosan program kerja KKP pada 2021

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
kampung Nelayan di selat Nasik, Belitung
Foto: dok KKP
kampung Nelayan di selat Nasik, Belitung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pengembangan 25 lokasi kampung nelayan di Indonesia yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dilaksanakan melalui program padat karya pada 2021.

Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini mengatakan pengembangan perkampungan nelayan merupakan salah satu terobosan dan program kerja KKP pada 2021 melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT).

"Upaya ini dilakukan untuk mengubah kampung nelayan dari kesan miskin, kumuh dan kotor menjadi lebih maju," ujar Zaini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/3).

Zaini menyampaikan jumlah perkampungan nelayan di wilayah pesisir laut bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2018,  jumlah desa pesisir di Indonesia tersebar di 12.857 lokasi. Bila dibandingkan dengan total desa di Indonesia, desa pesisir mencapai 15,32 persen dari total desa yang ada. "Untuk mendukung dan mengoptimalkan program ini, KKP juga menggandeng kementerian dan lembaga terkait untuk bersinergi," ucap Zaini.

KKP, lanjut Zaini, juga melibatkan swasta dan BUMN untuk fasilitasi pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR), perguruan tinggi melalui program KKN, lembaga permodalan serta organisasi kemasyarakatan untuk berkontribusi. Zaini menyampaikan tujuan program kampung nelayan maju untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya nelayan. 

"Langkahnya berupa bantuan sarana prasarana penataan kampung nelayan dengan memperbaiki fasilitas umum, penyediaan air bersih, pengolahan sampah dan pembenahan saluran air," ungkap Zaini.

KKP, sambung Zaini, juga akan melibatkan para nelayan dan memberikan edukasi spiritual maupun kultur nelayan yang baik dan maju. KKP juga akan menyiapkan dukungan pendanaan dan pemberdayaan nelayan dengan memberikan pendampingan serta pelatihan untuk nelayan dan keluarganya.

Zaini menjelaskan saat ini KKP tengah menyempurnakan petunjuk teknis pelaksanaan program kampung nelayan. Pihaknya menargetkan bulan depan dapat dilakukan sosialisasi dan penerimaan dokumen proposal dari lokasi target kegiatan serta penetapan lokasi dan persiapan pelaksanaannya pasa April. 

"Pada Mei harus sudah jalan, sehingga tidak sampai akhir tahun program dapat selesai agar dapat kita lakukan monitoring evaluasi. Semoga secara bertahap dapat terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya," kata Zaini.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan perlindungan dan peningkatan kesejahteraan nelayan menjadi prioritas capaian KKP. Pembangunan kampung nelayan merupakan salah satu upaya untuk memperkuat pemulihan ekonomi masyarakat.

"Pembangunan kawasan pesisir harus diiringi oleh kesadaran yang kuat dari masyarakat setempat untuk memajukan daerahnya. Untuk itu, perlu penguatan edukasi saat merealisasikan setiap program pembangunan kawasan pesisir, selain mendirikan infrastruktur fisik," ujar Trenggono.

Trenggono berharap konsep ini bukan hanya pembangunan fisiknya saja, tapi juga pembinaan kepada masyarakat dikuatkan. Ini untuk menambah pengetahuan bagaimana mengolah potensi yang dimiliki menjadi sesuatu yang punya nilai ekonomi. Sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan lestari."Kita akan bergerak cepat, nama kampungnya juga bisa diambil dari nama-nama ikan karena mayoritas masyarakatnya adalah nelayan yang bekerja menangkap ikan," kata Trenggono. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement